Ahok menjelaskan, ayat tersebut sebenarnya digunakan pada saat dulu belum ada pemilihan kepala daerah. Beda dengan saat ini yang pemilihan kepala daerahnya dipilih langsung oleh masyarakat.
"Saya hafal ini sejak berpolitik. Zaman Nabi dulu konteksnya karena belum ada pemilihan. Tapi orang sekarang menggunakan itu dan sebagian orang terpengaruh," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Rabu (30/2).
Ahok berharap, dalam proses demokrasi di Indonesia, tidak lagi menggunakan cara-cara yang berbau Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA). Lebih baik menurut Ahok masing-masing calon beradu program membangun Jakarta.
Saat ini yang tengah dipikirkan Ahok adalah menjaga agar Jakarta tidak kebanjiran. Pasalnya diperkirakan Jakarta akan dihinggapi hujan hingga tahun 2017 mendatang karena efek La Nina. [jn]