Keputusan ini sebenarnya sudah agak lama diberlakukan namun baru belakangan ini diangkat oleh sebagian media.
Rosa Cruz, Menteri Kebudayaan Anggoa menyatakan bahwa. "Proses legalisasi Islam belum disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia, sehingga masjid ditutup sampai pemberitahuan lebih lanjut."
Negara Afrika barat daya ini merupakan satu-satunya negara di dunia yang tidak mengenal agama Islam, dan tidak menganggapnya sebagai kultus.
Pemerintah Angola sendiri dilaporkan sudah memutuskan hal ini pada awal Oktober tahun 2013 untuk menghancurkan menara masjid dan dihadiri oleh minoritas Muslim di Luanda, kotamadya Viana Zango.
Gubernur Luanda, Bento Bento, diduga mengatakan bahwa Muslim radikal "tidak diterima di Angola dan pemerintah Angola belum siap untuk legalisasi masjid di Angola."
Menurut beberapa laporan, keputusan itu diambil oleh presiden Angola dan didasarkan pada keinginan memerangi Ideologi Wahabi, yang meningkat di berbagai belahan Afrika.
"Ini adalah akhir dari pengaruh Islam di negara kita," ujar Presiden Angola Jose Eduardo dos Santos seperti dikutip oleh surat kabar Osun Defender Nigeria.
Muslim adalah minoritas di Angola dan hanya terdiri dari 90.000 pemeluk, atau hanya 3% dari populasi Angola yang berjumlah 17 juta jiwa. [ip]