Demi Bangsa dan Agamanya, Gadis Turki Ini Tertembak Mati Saat Kudeta

Upaya Kudeta pada Jumat 15 Juli 2016 menewaskan setidaknya 246 orang dan melukai lebih dari 2.100 lainnya yang turun ke jalan untuk menentang kudeta itu. Salah satu yang terluka tertembak adalah gadis remaja ini.


Pasca ditembak oleh seorang prajurit pro-kudeta pada 15 Juli, gadis remaja Istanbul yang bernama Adviyye Gul Ismailoglu menyebut bahwa ia ingin cepat sembuh agar bisa turun ke jalan lagi.

Berbicara di rumahnya di Istanbul kepada kantor berita Turki Anadolu Agency pada hari Jumat (22/7), gadis berusia 14 tahun ini berkata ia ditembak didepan gedung Metropolitan Municipality Istanbul. Peluru menghantam tangannya dan menembus melalui punggungnya.

"Saat saya melihat percobaan kudeta di TV, saya terkejut. Tak ada dari kami yang dapat membiarkan itu terjadi. Saya ingin menghalangi mereka."

"Setelah seruan dari presiden (Recep Tayyip Erdogan, yang berbicara via Iphone dan disiarkan tv), saya berkata ‘saya akan keluar’."

"Ibu saya, ayah, saudari dan saya sendiri pergi keluar. Kami berencana pergi ke Gubernuran, tetapi kami tak bisa kesana karena mereka (prajurit pro-kudeta) mendirikan sebuah barikade di Sarachane (Istanbul pusat)," sebutnya.

Ia menyebut seorang prajurit pertama kali menembak ke udara, sebelum menembaki kaki orang-orang yang turun ke jalan menentang kudeta. Setelah massa menumpuk, sejumlah prajurit menembak ke arah pendemo, sebutnya.

"Kami mengira mereka adalah prajurit kami dan mereka tak akan menembak ke arah kami tapi kami mau jadi martir bila mereka menembak kami. Dan saya ditembak di momen itu. Saat saya tertembak, saya shock. Saya tak dapat mempercayainya," tambah remaja ini.

"Tapi saya merasa tenang karena saya akan menjadi veteran atau martir (syuhada). Pertama saya mengira bahwa itu adalah peluru plastik tapi ternyata bukan."

Ismailoglu menyebut bahwa ia tumbuh dengan patriotisme dan akan keluar ke jalan lagi jika situasi serupa terjadi.

"Saya tidak menyesalinya. Sekarang saya mencoba untuk pulih jadi saya bisa bergabung dengan orang-orang di jalanan. Saya akan berjuang demi tanah air dan agama saya sejauh yang saya mampu dan saya tak akan takut. Mereka telah melihat bahwa rakyat Turki tak akan pernah kabur," sebutnya.

Ismailoglu menambahkan bahwa ia ingin bertemu presiden Erdogan.

Inilah anak cucu anak cucu keturunan Ottoman penakluk Konstantinopel!

[Sumber: Anadolu Agency]