Kisah Habibie dan Nama 'Bangsat' Saat Dipelonco di UI

Mantan presiden Bacharuddin Jusuf Habibie punya kisah unik saat masuk kuliah di Fakultas Teknik Universitas Indonesia di Bandung, Jawa Barat. Habibie masih ingat saat mengikuti masa orientasi mahasiswa di sana. Kala itu, Habibie mengenakan nama “Bangsat” di papan namanya.


"Saya diberi nama Bangsat oleh senior," kata Habibie dalam diskusi dan halal bihalal Ikatan Alumni UI di Pusat Studi Jepang UI, Sabtu, 23 Juli 2016.

Saat diberi nama Bangsat, Habibie setiap seusai salat subuh harus berkokok seperti ayam untuk membangunkan mahasiswi di asrama wanita. Bahkan Habibie diminta berkeliling dari jendela ke jendela kamar di asrama wanita untuk berkokok. "Saya harus kukuruyuk seperti ayam di asrama wanita yang lebih senior," ucapnya.

Bahkan, seperti sudah menjadi tradisi perpeloncoan saat itu, setiap yang dipelonco pasti ditanyai mahasiswi senior. "Saat jendelanya dibuka, saya ditanyai. Hai, nama kamu siapa?" tanya mahasiswi senior. Habibie pun menjawab, "Bangsat."

Lalu seniornya itu kembali bertanya, "Bangsat itu apa?" Habibie menjawab, "Bangsat adalah pencuri hati seniorita," ujar Habibie sambil tertawa mengingat kisah itu.

Habibie mengaku hanya delapan bulan kuliah di Fakultas Teknik UI di Bandung, yang kemudian berganti nama menjadi Institut Teknologi Bandung. Dia kemudian meneruskan pendidikannya di Rheinisch Westfälische Hochschule, Jerman, pada 1955. "Saya cuma punya dua kartu mahasiswa, satu kartu mahasiswa UI dan satunya lagi di Jerman," tuturnya.

[Sumber: Tempo.co]