Karena Terbilang Murah, Maka Harga Rokok Dinaikkan Menjadi Rp.50.000/Bungkus

Harga rokok bakal naik dari kisaran 20 ribu menjadi Rp 50 ribu per bungkus. Hal ini akan direalisasikan, bila kajian yang dilakukan pemerintah benar-benar rasional, dan dianggap penting.


Wacana ini disampaikan pemerintah, setelah mendengar adanya usulan supaya harga rokok dinaikkan menjadi Rp 50 ribu per bungkus.

Pengkajian akan difokuskan pada tarif cukai rokok yang mempengaruhi harga rokok tersebut.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Suahasil Nazara di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, kemarin menyampaikan kepada wartawan, dan dilansir berbagai media online, menyebutkan, cukai rokok belum didiskusikan. Namun menurutnya, setiap tahun ada tariff penyesuaian cukannya.

Harga rokok saat ini di pasaran berkisar mulai 10 ribu sampai 20 ribu. Khususnya pada pedagang kaki lima.

Harga ini terbilang murah. Demikian pandangan dari sejumlah kalangan yang konsen terhadap kesehatan. Karena rendahnya harga rokok ini, membuat masyarakat banyak yang merokok. Padahal tidak sesuai dengan pendapatan mereka, dan bahkan menjalar sampai ke anak-anak.

Jika dinaikkan, kemungkinan, akan menekan jumlah perokok di Indonesia. Dan berdampak baik bagi ekonomi keluarga dan paling penting adalah kesehatan.

Wacana kenaikan harga rokok, bukan hanya terjadi di Indonesia. Lebih dulu terjadi di Australia pada tahun 2015 lalu.

Bahkan Partai Buruh yang beroposisi di Australia mengumumkan rencana jika terpilih dalam pemilu tahun 2020, akan memberlakukan harga sebungkus rokok berisi 25 batang akan dipatok sebesar  $ 40 (sekitar Rp 400 ribu).

Menurut Partai Buruh, kenaikan harga rokok ini menjadi bagian dari peningkatan berkala yang dikenakan terhadap pajak rokok yang akan dilakukan setelah tahun 2017.

Partai Buruh yang saat ini menjadi pihak oposisi di Australia mengatakan kebijakana tersebut akan menghemat $ 50 miliar dalam jangka menengah, dan meningkatkan dua kali lipat mereka yang akan berhenti merokok.

"Dana itu akan digunakan selain untuk konsolidasi anggaran juga akan digunakan bagi inisiatif kesehatan penting." kata juru bicara Partai Buruh di bidang kesehatan Catherine King.

[Sumber: fajar.co.id]