Pernyataan kontroversial ini disampaikan Donald Trumph saat bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Trumph Tower New York Amerika Serikat beberapa waktu yang lalu.
"Trumph mengakui bahwa Jerusalem (al-Quds) adalah ibu kota abadi bagi bangsa Yahudi selama lebih dari tiga ribu tahun, dan Pemerintah AS di bawah kepemimpinan Trumph nantinya akan menyampaikan rekomendasi kepada Kongress (Parlemen) untuk memberikan pengakuan tersebut" isi rilis yang disampaikan tim kampanye Donald Trumph yang dibagikan ke sejumlah media, seperti dilansir dakwatuna senin (26/9/2016).
Selain membahas pengakuan Jerusalem, pembicaraan antara Trumph dan Netanyahu membahas tentang bantuan militer Amerika untuk Israel dengan dalih menjaga keamanan dan stabilitas kawasan Timur Tengah.[islamedia]