Kondisi yang sudah tidak bernyawa lagi menimbulkan seribu pertanyaan, tersenter kabar pemicunya dikarenakan oleh persoalaan harta warisan. Dikabarkan, Angeline mendapatkan 60 persen dari harta peninggalan suami Margaretha.
Kehadirannya membuat pasangan suami istri ini sangat senang dan mengaku bahagia. Namun kondisi ekonomi yang memprihatinkan membuatnya merasa kesulitan dan butuh biaya banyak untuk memenuhi segala kebutuhan bayinya.
Kemudian, Rosidi dan Hamida diperkenalkan melalui kerabatnya pada pasangan suami istri yang tinggal di Denpasar, Bali. Rosidi dan Hamida pun mengikhlaskan bayinya untuk diserahkan kepada orang tua angkat barunya tersebut, supaya masa depan anaknya ini bisa terjamin.
Suami dari Margareth yang merupakan orang tua angkat dari bayi tersebut berkewanegaraan asing. Menurut keterangan Margareth, kalau suaminya itu berkebangsaan Jerman.
Sangat berat rasanya buat pasangan Rosidi dan Hamida menyerahkan bayi tersebut yang baru berusia 3 hari dikala itu.
Dari pengalihan asuh tersebut, bayi itu diberi nama Angeline. Margareth dan suaminya merawat bayi tersebut bersama kedua anaknya Kristin dan Ivone.
Berjalannya waktu, Angeline tumbuh menjadi gadis cantik 8 tahun dibawah asuhan Margareth dirumahnya Jalan Sedap Malam, Denpasar, Bali.
Agus, merupakan pembantu di rumah Margareth, seringkali melihat majikannya memarahi Angeline. Bahkan tak segan-segan dia memukulnya, sebagaimana pengakuannya beberapa waktu lalu setelah ditemukannya jenazah Angeline.
Agus kembali menuturkan, bahwa dirinya pernah mendengar Margareth memanggil Angeline dengan berteriak-teriak dengan ratapan wajah yang penuh kemarahan, tepat pada tanggal 16 Mei 2015. Sejak itu, Angeline disiksa dan dibunuh.
Pada pukul 19.00 WIB, Margareth memanggil Agus agar menguburkan jenazah Angeline dibelakang rumah tepat dekat kandang ayam.
Setelah dikabari beberapa pekan dinyatakan hilang, akhirnya aparat kepolisian berhasil mencidut kediaman Margareth dan menemukan sebuah gundukan tanah dibelakang rumah.
Setelah digali, mayat Angeline berhasil diangkat yang dibungkus dengan selimut dan plastik. Kondisi jenazah saat itu tertelungkup sambil memeluk sebuah boneka.
Hingga berita ini diturunkan, ibu kandung Angelinie, Hamida telah mendatangi ruang jenazah RSUP Sanglah untuk menemui anaknya. Duka dalam pun menyelimuti perempuan ini, dia tak bisa menahan isak tangis melihat anak gadisnya yang sudah tak bernyawa lagi. Yang tinggal hanyalah penyesalan yang sangat mendalam.
Sementara ayah kandung Angeline sudah bercerai dari Hamida. Ia sudah menikah lagi dan tinggal di Banjar Tembau, Jl Sanggalangit No 7. Sementara Hamida juga sudah menikah lagi dan tinggal di Jl Poh Gading 10 X Jimbaran.
Baca Juga: