
Rudi dan bersama warga setempat segara membongkar kuburan istrinya yang terbuat dari beton. Dengan bersusah payah, akhirnya mereka berhasil mengeluarkan peti mayat tersebut dan segera membukanya. Mereka selanjutnya membawa Neyzi beserta petinya ke rumah sakit.

Pihak keluarga juga mengatakan, setelah peti mati dikeluarkan kaca jendela pada peti mati juga dalam kondisi rusak. Mereka menduga Neyzi yang merusak kaca jendela peti itu.
"Saat saya meletakkan tangan di atas makam, saya mendengar suara dari dalam makam. Saya dengar suara seperti orang sedang memukul-mukul, dan teriakan minta tolong," kata suami Neysi, Rudy Gonzales, kepada stasiun televisi Primer Impacto.
Dikutip dari mirror.co.uk, Neysi yang sedang mengandung tiga bulan awalnya pingsan di kamar mandi. Dia kaget dan jatuh karena mendengar suara rentetan senjata di dekat kediamannya di kota La Entrada. Namun, pada saat itu orangtuanya mengira putri mereka sedang kerasukan setan, karena mulut Perez mengeluarkan semacam busa.
Orangtuanya lalu memanggil seorang pastor untuk mengusir setan yang mereka percaya sedang merasuki tubuh Neysi Perez. Namun, Neysi masih belum juga sadar. Neysi akhirnya dibawa ke rumah sakit dalam kondisi sudah tak bergerak. Dan, tiga jam kemudian, dokter menyatakan Neysi telah meninggal dunia.
Ia akhinya dimakamkan kembali dengan menggunakan gaun pengantin yang pernah dipakainya pada saat acara pernikahan. Para dokter menduga jantung Neysi sempat berhenti sementara akibat terkejut mendengar suara tembakan.
Kemungkinan lain, Neysi mengalami serangan katapleksi, yaitu sebuah kondisi ketika fungsi-fungsi otot hilang karena dipicu tingkat stres yang terlalu tinggi.
Namun, ibunya, Maria Gutierrez, yakin putrinya itu dimakamkan saat masih hidup. Pihak keluarga menyalahkan dokter yang terlalu cepat menyimpulkan Neysi telah meninggal dunia.
Baca Juga: Manfaat Buah Tomat Untuk Kecantikan Kulit Wajah

Orangtuanya lalu memanggil seorang pastor untuk mengusir setan yang mereka percaya sedang merasuki tubuh Neysi Perez. Namun, Neysi masih belum juga sadar. Neysi akhirnya dibawa ke rumah sakit dalam kondisi sudah tak bergerak. Dan, tiga jam kemudian, dokter menyatakan Neysi telah meninggal dunia.

Kemungkinan lain, Neysi mengalami serangan katapleksi, yaitu sebuah kondisi ketika fungsi-fungsi otot hilang karena dipicu tingkat stres yang terlalu tinggi.
Namun, ibunya, Maria Gutierrez, yakin putrinya itu dimakamkan saat masih hidup. Pihak keluarga menyalahkan dokter yang terlalu cepat menyimpulkan Neysi telah meninggal dunia.
Baca Juga: Manfaat Buah Tomat Untuk Kecantikan Kulit Wajah