Ummat Islam Telah Terjerumus Dalam Metode Ibadah Mereka Saat Perayaan Tahun Baru

Tahun baru masehi akan selalu dinantikan kedatangannya oleh seluruh masyarakat di dunia. Penyambutan tahun baru selalu dipenuhi dengan kemeriahan. Letupan kembang api, dan suara terompet akan terus bersuara dan berkumandang tanpa henti saat waktu telah menunjukkan pukul 12 malam. Ini menandakan tahun baru telah tiba.


Semua pun ikut merayakan tanpa kecuali, bahkan di Indonesia sendiri yang penduduknya bermayoritas Islam tak luput dari kemeriaan tahun baru tersebut. Mungkin sebagian masyarakat kita kurang menyadari atau kurang tahu bahwa perayaan tahun baru merupakan bagian perayaan orang-orang diluar Islam.

Tahukah kalian, bahwa kegiatan-kegiatan yang umum dilakukan saat perayaan tahun baru, seperti menunggu lonceng jam 12, meniup terompet, dan membakar kembang api merupakan bagian metode ibadah yang dilakukan oleh orang-orang diluar agama Islam.

Bunyi lonceng merupakan panggilan ibadah agama Nasrani.

Menyalakan kembang api adalah bagian bentuk penyembahan dari agama majusi (penyembah api).

Dan meniup terompet adalah panggilan ibadah kaum Yahudi.

Dan kita ummat muslim tanpa menyadarinya malah ikut-ikutan perayaan ibadah mereka. Walaupun sebenarnya kita tidak menyadari itu semua dan tak ada niat dihati untuk mengikuti ibadah mereka. Tapi kenyataannya, kita berada dalam kegiatan mereka, dan itu sama saja anda telah terjerumus dalam hal menyerupai.

Nabi Shallallahu alaihi wa sallam pernah bersabda, "Barang siapa yang menyerupai suatu kaum maka dia termasuk kaum tersebut" (HR. Abu Dawud)

Mungkin kalian menganggap hal ini hanyalah sepele, tapi ketahuilah bahwa tanpa anda sadari kalian telah mengikuti setahap demi setahap langkah-langkah mereka. Sebagaimana sabda Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, "Sungguh kalian akan mengikuti jejak umat-umat sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sehingga kalian masuk lubang biawak, niscaya kalian akan masuk (mengikuti) ke dalamnya". Para sahabat bertanya: "Wahai Rasulullah apakah mereka kaum Yahudi dan Nasrani?". Rasulullah menjawab: "Siapa lagi kalau bukan mereka." (HR. Muslim)

Oleh karena itu, marilah kita renungkan bahwa perayaan tahun baru masehi bukanlah bagian dari agama kita (Islam), tapi melainkan perayaan orang-orang diluar Islam.

Baca Juga: Mereka Inilah Yang Berpendapat Mengucapkan 'Selamat Natal' Itu Boleh Dan Tidak Dilarang