Padahal memberikan susu formula pada bayi ketika baru lahir akan berisiko pada perkembangan tubuh bayi yang berujung pada obesitas.
Dokter Spesialis Anak dr. Utami Roesli SpA, MBA, IBCLC, FABM mengatakan, banyak risiko bila bayi baru lahir minum susu formula selain obesitas. Buktinya sudah ada berdasarkan penelitian yang ada di dunia.
"Susu formula bikin bayi obesitas. Kalau sudah kena (obesitas) organ tubuhnya menjadi komplikasi," kata dr. Utami
Berdasarkan fakta, 47 persen bayi yang minum susu formula lebih sering mengalami diare dan 16,7 persen bayi akan mengalami pneumonia.
"Bayi yang diberi susu formula delapan kali lebih sering kanker darah. Ibu mana yang tega kalau anaknya sudah terkena risiko ini," imbuh dr. Utami.
dr. Utami mengingatkan, ancaman bahaya itu tidak hanya dialami seseorang di masa kecilnya. Bila sudah dewasa, obesitas juga mengarah kepada risiko diabetes.
Ibu harus selalu mengikuti anjuran para dokter untuk sering memberikan ASI pada bayi hingga mencapai 2 tahun.
Kalaupun ASI kurang lancar anda bisa melakukan tips berikut ini yang telah terbukti dapat memperlancar ASI.
- Lakukanlah kegiatan menyusui sesering mungkin. Ingatlah hukum "demand and supply". Semakin banyak permintaan (ASI) maka akan semakin besar ketersediaan ASI.
- Bila salah satu payudara ketersediaan ASI-nya telah habis ketika menyusui, gantilah ke payudara yang satunya lagi, agar kedua payudara aktif memproduksi ASI.
- Melakukan pompa payudara di kala sedang tidak menyusui si kecil. Selain menyimpan kelebihan susu, memompa payudara dapat menjaga ASI tetap lancar.