Ini Yang Akan Terjadi Jika Negara Islam Putuskan Hubungan Diplomatik Dengan Amerika

Sudah menjadi semacam rahasia umum jika orang-orang Amerika sangat sentimen terhadap Islam. Bahkan banyak dari masyarakatnya mengalami suatu keanehan menggelikan yang sering disebut dengan Islamophobia. Gara-garanya adalah doktrin jika Islam sama dengan teroris. Padahal kebanyakan orang Amerika hanya mengenal Islam dari bungkus serta opini saja, belum benar-benar mempelajarinya secara menyeluruh.


Kebencian orang Amerika tersebut makin terlihat ketika kandidat presiden mereka, Donald Trump, menginstruksikan jika nantinya ketika ia terpilih, bakal membersihkan Amerika dari orang-orang Islam. Tujuannya agar aksi terorisme tidak terjadi di negeri Paman Sam. Banyak yang menanggapi hal ini, termasuk CEO Facebook, Mark Zuckerberg, dan juga penulis kenamaan J.K. Rowling. Masing-masing berpendapat lain yang intinya adalah mendukung eksistensi Muslim di Amerika.

Ungkapan Trump tersebut juga membuat komunitas Muslim seluruh dunia geregetan. Sampai-sampai muncul celetukan tentang pemutusan hubungan total negara-negara Islam dengan Amerika. Jika hal tersebut sampai terjadi, maka Amerika akan merasakan keguncangan besar. Misalnya saja seperti beberapa hal berikut.

1. Amerika Kelimpungan Mencari Minyak

Amerika bukanlah negara penghasil minyak, namun anehnya stok BBM mereka sangat melimpah. Ya, minyak-minyak tersebut takkan pernah ada di sana kecuali mereka melakukan trade dengan negara-negara Islam. Amerika butuh minyak untuk operasional negaranya. Makanya, urgensi mereka akan minyak cukup tinggi. Amerika akan kehilangan pasokan minyak terbesarnya.

Islamophobia yang diusung oleh Trump mungkin akan berdampak pada pemutusan bilateral dengan negara-negara Islam, jika ia nantinya terpilih. Sentimen ini akan berpengaruh juga terhadap kegiatan ekonomi Amerika dengan negara-negara Islam, termasuk jual beli minyak. Jika mayoritas negara Muslim penghasil minyak stop melakukan trading, Amerika sendiri yang bakal kelimpungan. Perlahan namun pasti langkah ini akan membuat pemerintahan mereka lumpuh.

2. Kehilangan Pengaruh di Negara-Negara Islam

Amerika sekarang ini begitu berpengaruh kiprahnya di dunia. Jujur saja, banyak negara-negara Islam yang seperti ikut dalam flow negeri Paman Sam ini, entah dalam hal ekonomi atau hubungan sosial politik. Namun ketika pemutusan hubungan terjadi, maka tren semacam ini sudah tidak berlaku lagi. Amerikan akan dianggap sebelah mata oleh negara-negara Islam.

Pemutusan hubungan berarti adalah sikap nyata atas aksi ketidaksukaan. Maka Amerika sudah jelas akan kehilangan pamor baiknya di mata deretan negara Islam. Tren politik dunia akan berubah dan cengkeraman Amerika mungkin hanya kuat di negara-negara sekutunya.

3. Boikot Produk Amerika Akan Tinggi

Pasokan barang-barang Amerika lewat deretan brand-nya yang terkenal, membanjiri etalase-etalase di negara-negara Arab. Amerika bisa dibilang banyak mendapatkan devisa dari barang-barang ini. Nah, ketika negara Islam memutuskan hubungan mereka dengan mereka, maka akan berimbas pula terhadap barang-barang produksi yang dijual. Hal ini juga akan berpengaruh pada peredaran produk mereka.

Boikot besar-besaran akan terjadi dan pasti menimbulkan keterkejutan untuk Amerika. Selain produsen di negara itu akan kehilangan sejumlah besar langganan, pemerintah Amerika sendiri akan puasa devisa yang jumlahnya pasti sangat besar.

4. Amerika Mungkin Bikin Skenario Tertentu

Amerika jelas masih membutuhkan banyak hal dari negara-negara Islam. Tapi, mereka terlalu malu dan gengsi untuk memohon agar hubungan ini bisa dilanjutkan kembali. Nah, agar Amerika tak perlu menghinakan dirinya dan juga kebutuhan mereka dari negara Islam bisa terpenuhi, maka skenario pun akan dibuat. Invasi mungkin salah satu cara yang akan mereka lakukan.

Entah apa pun itu, misalnya dengan menuduh negara tertentu menyimpan senjata pemusnah massal, mengirim CIA untuk menggulingkan pemerintahan, serta masih banyak lagi yang lain. Kita semua tahu Amerika, mereka melakukan apa pun agar tujuannya bisa tercapai.

5. Amerika Bukan Lagi Negara Destinasi Dunia

Selain Perancis, Amerika adalah negara dengan kunjungan paling banyak di dunia. Tiap tahunnya mungkin jutaan orang menghabiskan waktu di negara ini. Lalu, apa yang akan terjadi jika negara-negara Islam memutuskan hubungan dengan Amerika? Sudah jelas negaranya Obama ini akan kehilangan banyak sekali turisnya. Sektor wisata mereka juga akan mendapatkan pukulan keras.

Dari jutaan orang yang berkunjung ke Amerika tiap tahunnya, sudah pasti tak hanya didominasi oleh orang-orang Eropa saja. Tapi, juga masyarakat negara-negara Islam, entah Arab Saudi ataupun yang lainnya. Kehilangan banyak pengunjung juga akan menjadi pukulan telak bagi Amerika. Selain kehilangan pundi-pundi, ini juga akan mematikan usaha pariwisata lokal mereka.

Beginilah kira-kira yang akan terjadi jika negara Islam di dunia memutuskan hubungan dengan Amerika. Memang harus diakui negeri Paman Sam itu juga memberikan pengaruh yang cukup besar pula. Namun aksi seperti ini sudah jelas akan mampu memberikan tonjokan keras kepada Amerika jika mereka mengusik Islam. Lalu apakah skenario pemutusan hubungan ini akan terjadi? Bisa saja, tergantung dari apa yang akan mereka lakukan nantinya. Lebih-lebih jika Trump benar-benar sah jadi pengganti Obama. [bts]