Inilah Perbuatan Khalifah Umar Bin Khattab Yang Tidak Akan Mampu Dilakukan Oleh Pemimpin Indonesia

Menjadi seorang pemimpin besar, presiden katakanlah, terkesan seperti pencapaian yang prestisius. Enak memang jadi presiden, terutama karena kemudahan dan materi yang bakal didapatkan. Namun, di balik itu ada tanggung jawab besar. Ngerinya lagi, bukan hanya duniawiah saja tapi juga akhirat.

Samer Ismail pemeran Umar Bin Khatab dalam film Omar

Umar Bin Khattab adalah contoh bagaimana seorang pemimpin seharusnya berlaku. Tak hanya punya pribadi yang benar-benar lurus, Umar Bin Khattab juga melakukan tanggung jawabnya dengan baik dan benar. Apa yang dilakukannya semasa menjadi khalifah kedua sangat fenomenal. Dan jujur saja, hampir tidak ada lagi pemimpin seperti ini, lebih-lebih di Indonesia.

Berikut adalah hal-hal fantastis yang pernah dilakukan oleh Umar Bin Khattab, tapi belum pernah dilakukan oleh para pemimpin lainnya, termasuk pula Indonesia.

1. Pidato Pertamanya Sebagai Khalifah Benar-Benar Menggetarkan Jiwa

Umar Bin Khattab pada awalnya tidak pernah mau menjadi seorang khalifah. Hanya saja Abu Bakar memerintahkan beliau untuk menggantikannya. Sehingga karena alasan tersebut, sang pembela Rasul ini pun mau menjadi pemimpin. Pidato pertamanya benar-benar menggetarkan jiwa dan hampir-hampir tidak lagi ada yang seperti itu di era kekinian.

Kala itu sambil menangis sang khalifah ini berkata, "Aku ini keras, banyak orang yang takut padaku. Kalau aku nanti salah, lalu siapa yang berani mengingatkan?" Pernyataan ini menunjukkan jika Umar Bin Khattab benar-benar takut salah ketika memimpin nantinya. Seketika itu khalayak pun hening dan tidak ada yang menjawab pertanyaan sang khalifah. Hingga akhirnya berdirilah seseorang sambil mengacungkan pedangnya ke atas, lalu berkata, "Aku, akulah yang akan mengingatkanmu dengan pedang ini." Mengetahui jawaban ini sang khalifah pun bersyukur. Zaman sekarang, mana ada sih pemimpin yang mau diingatkan seperti itu?

2. Umar Bin Khattab, Antar Sendiri Karung Gandum untuk Rakyatnya yang Lapar

Diceritakan pada suatu ketika khalifah Umar berjalan-jalan di kota Madinah pada malam hari untuk mencari tahu kondisi rakyatnya. Kemudian sampailah beliau ke sebuah rumah di mana terdengar suara gadis kecil yang menangis meraung-raung. Bertanyalah sang khalifah dan akhirnya diketahui penyebab si gadis kecil itu menangis adalah karena lapar.

Tanpa berkata satu patah kata pun, sang khalifah pun bergegas keluar dan pergi ke baitul mal sambil air matanya mengucur dengan deras. Beliau pun langsung memanggul sendiri sekarung gandum di pundaknya dan diantarkan kepada keluarga miskin tadi. Jarang sekali pemimpin yang begitu peduli terhadap rakyatnya seperti ini, bahkan sampai memanggul karung gandumnya sendiri dan diberikan kepada mereka yang membutuhkan.

3. Pemimpin Besar yang Tidur di Pelepah Pohon Kurma

Sudah jadi hal yang lazim bagi pemimpin besar untuk mendapatkan fasilitas terbaik. Termasuk jet pribadi, makanan mewah, sampai kamar-kamar suite saat pergi ke luar negeri. Khalifah Umar sangat anti dengan hal-hal semacam ini. Prinsip beliau, hidup dalam kebersahajaan asal rakyatnya bisa menikmati kenyamanan. Bahkan seringkali sang pemimpin besar Islam ini tidur di pelepah kurma di pojokan Madinah.

Suatu ketika datanglah seorang utusan dari jauh untuk menemui khalifah. Si utusan ini pun bertanya kepada pria tua yang sedang berbaring-baring di sebuah pelepah kurma. Singkatnya, si utusan pun bertanya kepada pria tersebut di manakah istana khalifah Umar? Namun kemudian khalifah pun terdiam dan mengatakan, "Aku Umar ada perlu apa kau kemari?" Sang utusan ini pun takjub bukan main. Pasalnya ketika itu sang pemimpin besar ini sedang duduk di pelepah kurma. Inilah potret khalifah Umar, pemimpin Islam yang saat itu daerah kekuasaannya sangat luas namun tidur dengan nyamannya di pelepah kurma.

4. Sangat Adil dan Berani

Adil dan berani juga termasuk sifat Umar Bin Khattab yang paling identik. Hal tersebut juga makin tercermin saat beliau menjadi khalifah. Diceritakan pada suatu ketika datanglah seorang kakek tua dari Mesir yang ingin mempertanyakan keadilan kepada khalifah. Si kakek tua ini mengatakan jika rumahnya dihancurkan oleh menteri Mesir karena menghalangi masjid yang hendak dibangun. Umar Bin Khattab pun naik pitam dan akhirnya menyuruh sang kakek mengambilkan tulang. Kemudian digoresnya tulang itu berbentuk lurus dan kemudian khalifah menyuruh kakek ini untuk membawanya ke sang menteri.

Tanpa banyak berkata si kakek tua pun memberikan tulang tersebut kepada sang menteri dan mengatakan ini dari khalifah. Begitu memegang tulang tersebut, sang menteri pun langsung pucat. Seketika itu ia menyuruh bawahannya untuk segera merobohkan masjid tersebut dan mendirikan lagi rumah si kakek.

Belum sempat dilakukan, sang kakek ini pun bertanya. "Ada apakah gerangan sehingga tuan menjadi begitu ketakutan setelah melihat tulang ini?" Sang menteri pun kemudian menjelaskan jika ia diingatkan khalifah untuk berbuat adil. Jika tak mampu untuk itu, sang khalifah sendiri yang akan memenggal lehernya.

5. Berani Langsung Berhentikan Panglima Terbaik

Ada satu lagi alasan kenapa kepempimpinan Umar Bin Khattab begitu inspiratif. Ini tentang bagaimana sang khalifah pada akhirnya memberhentikan panglima terbaik Islam sepanjang masa. Ya, Khalid Bin Walid yang begitu jumawa dan hampir tidak pernah mengalami kekalahan, diberhentikan dari tugas oleh Umar Bin Khattab. Alasannya sendiri begitu luar biasa.

Saat itu sang khalifah mengatakan khawatir umat Islam takkan bisa apa-apa jika Khalid bin Walid tiada. Maksudnya, tanpa Khalid di kemiliteran, umat Islam akan berhenti untuk bergantung kepada sosok ahli siasat perang itu. Dan Islam akan bisa tetap jaya, meskipun sosok Khalid sudah tiada. Salutnya, ternyata keputusan ini sama sekali tidak memberatkan bagi Khalid. Seketika saat khalifah Umar menyuruhnya berhenti, saat itu pula sang jenderal kebanggaan mengundurkan dirinya.

Sangat jarang ditemui pemimpin sehebat Umar Bin Khattab di masa kekinian seperti sekarang. Tak hanya tegas dan bertanggung jawab, beliau juga sangat sederhana. Meskipun sudah melakukan hal-hal hebat, namun sang khalifah masihlah menganggap dirinya belum selalu melakukan hal yang benar. Umar Bin Khattab, sikapnya yang luar biasa patut dicontoh oleh semua orang, termasuk pula para pemimpin Indonesia. [bts]