Waktu itu, Mario Teguh sudah mulai wira-wiri di layar kaca. Ia disebut-sebut sebagai motivator, dengan program acara yang disukai banyak orang. "Lagi pula saya bingung, bagaimana caranya bertemu dengannya lagi. Apa saya harus datang ke acaranya?" tukas Kiswinar.
Di salah satu hari besarnya, hari wisuda, Kiswinar tanpa didampingi ayah di sisinya. "Saya sebenarnya berniat mengabari Papa bahwa saya akan diwisuda. Tetapi saya tidak bisa mengirim kabar kepadanya," jelas Kiswinar kepada Tabloid Bintang.
Kiswinar selalu merasa aneh menyaksikan ayahnya memotivasi orang dalam setiap program yang dibawakannya.
"Dia bilang, seorang pria harus bertanggung jawab, memuliakan istri dan anak. Tapi realitasnya tidak seperti itu," kata Kiswinar. Kiswinar menambahkan, ibunya tak pernah mau menonton acara yang menampilkan mantan suaminya itu.
Baca Juga: Mario Teguh Tolak Tes DNA, Alasannya Karena Ini...
Berbeda dengan Mario Teguh, adik laki-laki Mario tetap berhubungan baik dengan Ario Kiswinar Teguh.
"Om saya bilang, Nabi itu tuntunan. Jadi kita harus mengikuti Nabi, mengikuti perintah-perintahnya. Sementara Papa itu tontonan, jadi tidak perlu mengikutinya, selain mengikuti acaranya di televisi," kata Kiswinar. Kiswinar beberapa kali bertamu ke rumah keluarga adik Mario Teguh di Surabaya.
Sedangkan pertemuan ayah dan anak antara Mario Teguh dan Ario Kiswinar Teguh beberapa kali, seperti saat Kiswinar di bangku SMA, yang membahas masa depan pendidikan, ternyata tak berjalan mulus.
Beberapa saat setelah pertemuan itu, Kiswinar kembali menelepon Mario, mencoba melunakkan hatinya sekali lagi. Mereka kembali bertemu di Kelapa Gading, Mario juga mengajak istrinya, Linna.
Bukannya mendapatkan jawaban yang menyenangkan, Mario, kata Kiswinar, malah menjelek-jelekkan Ariyani Soenarto, ibu kandung Kiswinar. [tempo.co]