Di antara nama-nama yang masuk radar tersebut antara lain Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Imam Besar Front Pembela Islam Habib Rizieq Syihab hingga Gubernur NTB sendiri TGB Zainul Majdi. Rapat dalam rangka memperbincangkan Pilpres 2019 tersebut dihelat April lalu.
"Kita sedang mencari presiden dan wapres dari internal dan eksternal kader. Untuk NTB salah satunya kan dilibatkan untuk diminta masukan. Akhirnya kita melakukan istilahnya, penggodokan. Kemudian muncul nama dari eksternal seperti Gatot (Nurmantyo, -red), Tuan Guru Bajang Zainul Majdi, juga Habib Rizieq (untuk wapres, -red)," tutur Ketua DPW NTB Abdul Hadi saat dihubungi kumparan (kumparan.com) melalui sambungan telepon, Jumat (16/6).
Menurut Abdul Hadi, nama-nama tersebut memiliki citra positif di mata masyarakat. Sehingga nama mereka dikumpulkan dan disetor ke tingkat Dewan Perwakilan Pusat (DPP).
"(Citra, -red) mereka dinilai positif sehingga memang muncul ada nama Habib Rizieq. Nama Gatot masuk juga," ungkapnya.
Khusus Habib Rizieq, dia menjelaskan namanya harum ketika aksi 212 yang digelar di sepanjang jalan Monas akhir tahun lalu.
"Karena mungkin kekinian, menjadi booming pas aksi 212 itu. (Habib Rizieq dinilai, -red) bisa menyatukan umat dalam pandangan personal kader," tutur dia.
Selain nama-nama eksternal ada beberapa nama internal atau dari kader PKS sendiri yang muncul ke permukaan.
"Ada Pak Aher (Ahmad Heryawan, Gubernur Jawa Barat, -red), Irwan Prayitno (Gubernur Sumatera Barat, -red) dan Hidayat Nur Wahid," ungkap Abdul.
Namun ketika ditanya , apakah PKS telah memastikan akan mendukung ketua umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi capres, Abdul belum menjawab tegas. Seperti diketahui pada tahun 2014 lalu PKS memang mengusung Prabowo untuk jadi calon presiden.
"Masih dibicarakan juga," ucap dia.
[Sumber: kumparan.com]