"Pihak Polresta Medan dan jajaran mengucapkan turut berbelasungkawa atas meninggalnya almarhum Bapak Makmur Sembiring Depari, semoga arwah almarhum diterima di sisi Tuhan," kata Mardiaz, Kamis (7/4) malam.
Dia juga mengajak seluruh masyarakat untuk tidak lagi memberikan kecaman di media sosial kepada Sonya dan keluarga yang sedang berduka. "Kita menyadari bahwa insiden kemarin merupakan kenakalan remaja yang harus bersama-sama kita bina," ucap Mardiaz.
Selain itu, Polresta Medan dan jajaran mengimbau seluruh siswa untuk tidak melakukan kegiatan yang menyimpang dalam merayakan berakhirnya pendidikan, seperti dengan melakukan aksi-konvoi tanpa memperhatikan tertib berlalu lintas, aksi corat-coret dapat membahayakan masyarakat umum.
"Kelulusan adik-adik dari bangku SMA adalah baru melewati satu tahapan untuk meningkat ke jenjang pendidikan yang tinggi dalam meraih masa depan," kata Mardiaz.
Seperti diberitakan, kabar duka datang dari siswi SMA Sonya Ekarina br Sembiring. Sore tadi ayahnya Makmur Sembiring Depari (58) meninggal dunia.
"Benar tadi ada pasien kita atas nama Makmur Sembiring Depari usia 58 tahun. Meninggal dunia tadi sore," ujar Wakil Direktur Pelayanan Medik RSU Mitra Sejati Marolop J Butar-Butar, Kamis (7/4).
Namun Marolop enggak menjelaskan penyakit yang diderita Makmur. "Kode etik kami tidak bisa kasih tahu. Masuk pagi di ICU, sudah dibawa keluarga," tuturnya. [mdk]