Da'i Sunnah Ditolak, Sementara Yang Ini Dibiarkan Masuk Masjid Dan Pesantren Bahkan Tangannya Dicium

Di tengah ramainya Umat Islam Indonesia sedang resah karena ada tokoh kafir cina yang dipersilakan leluasa masuk ke pesantren dan masjid-masjid bahkan disubyo-subyo dan diciumi tangannya oleh para santriwati lagi, tahu-tahu dari kelompok besar itu ada yang bangga karena berhasil menggagalkan da'i-da'i sunnah.


Lebih dibanggakan lagi karena sudah dua kali mereka menggagalkan da’i sunnah di satu kota di pantura Jawa Tengah. Foto Habib Anu dengan konco-konconya yang dibanggakan karena berhasil menggagalkan da’wah itu pun di pasang di satu website pro mereka.

Bagaimana? Apakah tidak kebalik-balik? Sesuatu yang seharusnya ditolak, justru diberi peluang dengan leluasanya. Sebaliknya, da’wah yang diupayakan oleh Umat Islam sendiri justru dihalangi sekuat tenaga, kemudian ketika berhasil menghalanginya, lalu bangga.

Apakah mereka tidak khawatir, kalau sampai perbuatan mereka itu tergolong dalam ayat ini:

وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ تَعَالَوْا إِلَى مَا أَنْزَلَ اللَّهُ وَإِلَى الرَّسُولِ رَأَيْتَ الْمُنَافِقِينَ يَصُدُّونَ عَنْكَ صُدُودًا

"Apabila dikatakan kepada mereka: Marilah kamu (tunduk) kepada hukum yang Allah telah turunkan dan kepada hukum Rasul, niscaya kamu lihat orang-orang munafik menghalangi (manusia) dengan sekuat-kuatnya dari (mendekati) kamu." [An Nisa 61]

[nm]