Dulu Soeharto Tunduk Pada IMF, Sekarang Duta Besar AS Tunduk Pada Susi Lulusan SMP

Krisis ekonomi yang menerpa seluruh negara di kawasan Asia dan Afrika telah memukul sendi perekonomian Indonesia. Kondisi itu dimanfaatkan International Monetery Fund (IMF) untuk menekan Presiden Soeharto untuk menandatangani perjanjian, pemerintah pun tak berdaya dan menuruti kemauan IMF demi mendapatkan bantuan.


Kejadian itu berlangsung pada 16 Januari 1998. Direktur IMF, Michael Camdessus dengan jumawa bersedekap di hadapan Soeharto, padahal Pak Harto, panggilan Soeharto, saat itu dikenal sebagai sosok pemimpin yang otoriter, namun terpaksa tunduk.

Hari itu Bos IMF Michael Camdessus menyaksikan momen penandatanganan itu terlihat pongah seperti tampak pada foto yang dimuat di media nasional dan internasional keesokan harinya. Sementara Soeharto membungkuk untuk menandatangani Letter of Intent (LoI).


16 Tahun telah berlalu, kini yang terjadi justru sebaliknya. Seorang Duta Besar Amerika Serikat, Robert O Blake dipaksa tunduk kepada Indonesia. Yang lebih mengejutkan lagi, pejabat yang membuatnya tunduk adalah Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti yang notabene lulusan SMP.

Perbedaan pendidikan antara Susi dan dubes AS tak lantas membuatnya takut. Dalam foto yang tercantum di atas, Susi saat itu baru menjabat sebagai seorang menteri, namun dia sudah mendesak banyak perwakilan asing untuk tunduk terhadap aturan yang dibuat pemerintah Indonesia.


Meski tergolong orang baru di birokrasi, Susi tidak sedikitpun merendah di hadapan perwakilan negara asing. Salah satu alasannya, Susi sudah geram dengan aktivitas kapal-kapal asing yang seenaknya mengeruk kekayaan laut Indonesia.

Foto tersebut dibuat pada 6 November 2014 lalu. Blake tanpa ragu langsung membubuhkan tanda tangannya ke dalam surat perjanjian yang telah disiapkan Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Mantap Ibu Susi. [mdk]