Hasnia merupakan satu-satunya guru di SD itu sejak 2011 silam. Sekolah itu dibangun dengan dana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) dan swadaya masyarakat. "Yang ada itu kelas 1 sampai kelas 6, saya ajar semuanya," tuturnya kepada Rakyat Kalbar akhir pekan kemarin.
Lantaran harus mengajar enam kelas sendirian, Hasnia pun membagi sekolah tersebut jadi dua lokal. Satu lokal untuk kelas I sampai III. Satunya lagi untuk kelas IV sampai VI. "Sebenarnya ada tiga ruangan, tetapi yang dipakai hanya dua ruang," terang Hasnia.
Total, Hasnia mengajar 40 murid. Honornya Rp 500 ribu per bulan dari bantuan operasional sekolah. Namun, honor baru dibayarkan per tiga bulan. "Murid-murid semuanya sekolah gratis," ungkap Hasnia.
Hasnia pun mengaku bersyukur meski bayarannya termasuk kecil. Sebelum mengajar di sekolah itu, Hasnia membagikan ilmu yang dimilikinya dari rumah ke rumah. [jpnn]