Kisah Bayi Yahudi Selamat Dari Nazi Ditolong Orang Indonesia

Lelaki itu digendong seorang perempuan. Wajahnya begitu berbeda. Si perempuan dengan kain batik berwajah Indonesia, sedangkan anak lelaki memiliki pipi tembam itu berkulit putih dan berwajah bule. Mungkin tak banyak yang tahu jika lelaki itu adalah bayi Yahudi. Dia bernama Alfred Munzer.


Kisah kemanusiaan ini bermula ketika Jerman berhasil menaklukkan Belanda selama 19 bulan. Selama itu juga kekejaman Nazi menimpa banyak orang Yahudi. Adalah Tole Madna, seorang pria asal Indonesia juga imigran tinggal di Den Haag, Belanda ikut berperan menyelamatkan Alfred kecil dari kejaran Nazi.

Seperti dikutip dari situs United States Holocaust Memorial Museum, hari-hari menegangkan perburuan Nazi itu diuraikan. Tepatnya pada 21 Mei 1942. Ayah Alfred bernama Simcha diperintahkan untuk melapor ke kamp buruh Jerman. Namun dia tak menghiraukan dan pergi ke dokter untuk memeriksakan diri buat menjalani operasi hernia.

Hingga akhirnya pada bulan September, mereka harus benar-benar bersembunyi dari kejaran Nazi. Simcha mencoba bunuh diri agar dia dilarikan ke rumah sakit jiwa. Sementara, ibunda Alfred, Gisele, menjual harta mereka dan kemudian menitipkan ketiga anaknya kepada tetangga dan kerabat. Gisele pun menyusul suaminya, Simca ke rumah sakit sebagai asisten perawat.

Alfred Munzer merupakan tiga bersaudara anak pasangan Simcha dan Gisele. Saudara sekandungnya juga kedua kakaknya adalah Eva dan Leah. Ketika disembunyikan oleh kedua orang tuanya, kakaknya, Eva dan Leah dititipkan kepada tetangga mereka. Namun sayang, suami tetangganya itu justru melaporkan keberadaan keduanya kepada pihak berwenang. Mereka pun harus menerima pil pahit sasaran pembantaian Nazi. Ketika di deportasi ke Auschwitz, mereka dihabisi tiga hari kemudian.

Beruntung bagi Alfred, dia dititipkan oleh teman ibunya bernama Annie Madna. Jalan ini juga mengantarkan Alfred dengan pertemuan ayah angkatnya, Tole Madna. Ketika Annie mulai kebingungan menyembunyikan Alfred dari kejaran Nazi, dia pun dipindahkan untuk dirawat oleh Tole, mantan suami Annie Madna.

Baca Juga: Ucapan Fir'aun Saat Menyiksanya Istrinya 'Asiyah' Karena Beriman Kepada Tuhannya Musa

Kebetulan saat itu, hasil perkawinan Tole Madna dan Annie Madna dianugerahi tiga orang anak. Mereka adalah Willie, Dewi dan Robby. Bersama dengan keluarga ini juga tinggal Mima Saina, seorang perempuan keturunan Jawa juga beragama Islam. Dari sinilah, Alfred menjadi bagian sebuah keluarga Indonesia di Den Haag, Belanda. Dalam persembunyian bersama keluarga Madna, Alfred kecil dipanggil degan nama Bobby.

Mima Saina lah juga menjadi ibu pengganti bagi Alfred. Selama tinggal dengan keluarga Tole Madna, Alfred kecil diperlakukan seperti anak sendiri. Namun untuk menghindari kejaran Nazi, Alfred tak pernah diizinkan ke luar rumah. Setiap kali Gestapo datang, Alfred disembunyikan di ruang bawah tanah atau bersembunyi di atas loteng rumah. Hanya orang-orang Indonesia saja mengetahui Alfred adalah seorang bayi Yahudi.

Singkat cerita, ibunda Alfred kembali setelah mereka di deportasi dari kamp penahanan. Ayahnya, Simcha meninggal dunia sebelum dibebaskan, dua bulan sebelum berakhirnya perang. Ketika bertemu dengan ibunya, Alfred benar-benar tak mengenali. Gisele pun membawa Mima untuk merawat Alfred. Sayang Mima meninggal dunia karena pendarahan di kepala.

Kini Alfred telah tumbuh menjadi dewasa. Sejak tahun 1958, Alfred imigrasi ke Amerika Serikat. Kini dia adalah seorang ahli penyakit paru-paru dan tinggal di Washington DC. Dia pun masih berhubungan baik dengan anak-anak Tole Madna. [mdk]