Dituding Sebagai Tokoh Wahabi, Ustadz Syafiq Riza Basalamah Ditolak Isi Ceramah di Madura

Sekitar 250 warga yang tergabung dalam Gerakan Santri dan Pemuda Rahmatan Lil Alamin (Gasper) unjuk rasa, menuju masjid Ridwan, di Jl Diponogoro, Pamekasan, Madura, Jumat (26/8/2016), sekitar pukul 15.00.


Aksi demo mereka untuk menolak kedatangan ustad Syafiq Riza Basalamah yang akan mengisi ceramah di masjid Ridwan Jl Diponegoro pada Sabtu (27/8/2016) pagi usai subuh dan usai magrib, serta di masjid Ridwan, pada Minggu (28/8/2016) pagi.

Penolakan mereka, alasannya tokoh yang akan mengisi ceramah itu, dituding sebagai tokoh wahabi yang kontroversial, yang dianggap mengusik ketenangan masyarakat Pamekasan dalam menjalankan sariat Islam.

Sebelum menuju ke masjid Ridwan, mereka menumpang truk dan pikap, kemudian berhenti di monumen Arek Lancor, kemudian jalan kaki menuju Jl Diponegoro, sambil membentangkan sebuah spanduk bertuliskan "Warga Madura menolak haramkan Syafik Reza Basalamah menginjakkan kaki di Pulau Garam".

Namun, tiba di persimpangan tiga Jl Diponegoro – Jl Cokroatmojo, tepatnya di depan Pasar Sore Baru, mereka berhenti, lantaran dihadang sekitar 160 aparat keamanan, terdiri atas polisi, TNI dan Satpol PP.

Sehingga mereka berhenti di lokasi itu, berjarak sekitar 50 meter, ke arah barat masjid Ridwan. Selanjutnya mereka berorasi bergantian, menggunakan sound sitem.

Aksi unjuk rasa dilakukan siang hari setelah sholat Jumat. Para pendemo datang dengan menaiki mobil bak terbuka.


"Ada sekitar 20 mobil pick up yang mengangkut para pendemo. Kami minta kepada aparat keamanan agar mereka tidak melakukan aksi tepat didepan masjid. Dan Alhamdulillah, demonstrasi dilakukan jauh dari masjid," kata Asad Bawazir, Ketua Bidang Dakwah Masjid Ridwan kepada Fokus Islam melalui sambungan seluler, Jumat (26/8/2016)

Menuru Asad, massa yang melakukan demonstrasi bukan warga yang berdomisili sekitar masjid, tetapi mereka berasal dari daerah yang jauh.

"Kami ini di kota, sedangkan mereka para pendemo orang-orang dari lokasi yang jauh," ujar Asad.

Adanya aksi massa tersebut tak membuat pengajian batal diselenggarakan, meskipun banyak tekanan.

"Pengajian akan tetap kami selenggarakan, meskipun dibawah banyak tekanan. Dengan segala apapun tetap harus jalan," terang Asad.

Untuk mengantisipasi adanya aksi massa yang lebih besar, pihak DKM Ridwan meminta kepada aparat kepolisian untuk mengamankan.

Sesuai jadwal, pengajian tersebut akan dilaksanakan di Masjid Ridwan Jalan Diponegoro nomor 103 pada Sabtu (27/8/2016) setelah sholat Subuh dengan tema "Mengenal Malaikat Allah" dan sorenya pukul 18.00 wib dengan tema "Bila Harus Bercerai", dan hari Ahadnya di Masjid Al Munawwarah Jalan Segara Pamekasan usai sholat Subuh dengan tema "Jangan Banyak Bertanya."

Melihat tema yang akan disampaikan oleh Ustadz DR. Syafiq ini, tak ada sedikitpun yang menyinggung amaliyah atau jenis ibadah kelompok Islam tertentu, apalagi alumni doktoral Universitas Islam Madinah ini sudah dikenal oleh publik sebagai da’i yang biasa membawakan materi tentang rumah tangga.

[Sumber: tabayyunnews.com]