Waspadalah! Inilah 22 Istilah Produk Makanan Mengandung Babi Yang Perlu Diketahui Umat Islam

Masih ingat dengan kejadian seorang wanita berjilbab yang sedang asyiknya menyantap Siomay 'Cu Nyuk'. Foto yang tersebar luar di media sosial menjadi perbincangan hangat para nitezen. Tahukah kalian 'Cu Nyuk' itu apa? Itu adalah nama lain dari 'daging babi'.

Masyarakat kita yang mayoritas beragama muslim agar selalu untuk berhati-hati dalam memberi produk makanan, jangan sampai produk yang dibeli ada unsur babinya. Seperti yang dialami wanita berjilbab tadi, ada kemungkinan dia teledor dan tidak menanyakan terlebih dahulu kepada penjualnya perihal tersebut.


Dan yang lebih disayangkan lagi, si penjual tidak berlaku jujur terhadap konsumennya, yang tidak memberikan informasi mengenai produk makanan yang mereka jual.

Saat ini memang banyak beredar makanan yang bahan bakunya menggunakan daging babi, lemak babi, dan minyak babi. Bahan-bahan itu cocok dicampurkan dengan beberapa bahan makanan olahan.

Karena menggunakan bahasa asing, kebanyakan masyarakat umum jarang yang mengetahui jika beberapa produk yang dijual secara bebas adalah berbahan baku babi. Seperti itu tadi 'Cu Nyuk' yang orang jarang tahu dan asing didengar telinga masyarakat umat muslim.

Founder Halal Corner Aisha Maharani lewat akun Twitter-nya, @AishaMaharanie mencatat ada 22 sebutan lain untuk bahan baku dari babi dan turunannya. Istilah-istilah tersebut termasuk asing dan jarang didengar masyarakat Indonesia.

Berikut ini adalah istilah-istilah yang dimaksud:
  1. Dwaeji: daging babi dalam bahasa Korea, biasanya digunakan sebagai varian dalam bulgogi dan galbi.
  2. Pig: Babi muda dengan berat kurang dari 50 kg.
  3. Pork: Daging babi.
  4. Swine: Daging babi untuk seluruh spesies babi.
  5. Hog: Babi dewasa dengan berat melebihi 50 kg.
  6. Boar: Babi liar, babi hutan, atau celeng.
  7. Lard: Lemak babi, biasa digunakan sebagai minyak untuk masakan, kue, atau bahan sabun.
  8. Bacon: Daging hewan yang diasapi, terutama babi.
  9. Ham: Daging babi bagian paha.
  10. Sow: Babi betina dewasa (namun istilah ini jarang digunakan).
  11. Sow milk: Susu yang dihasilkan dari babi.
  12. Bak: Daging babi dalam bahasa Tiongkok. Misal: Bak Kut Teh, bakkwa.
  13. Char siu, cha siu, char siew: Mengacu hidangan kanton berupa daging barbeku.
  14. Cu Nyuk: Daging babi dalam bahasa Khek/Hakka. Istilah ini digunakan dalam makanan siomay dan bubur.
  15. Rou: Babi dalam bahasa Mandarin, misalnya, hingshao rou, rou jia mo, tuotuorou, yuxiangrousi.
  16. Tonkatsu: Hidangan Jepang berupa irisan daging babi yang digoreng dengan tepung panir.
  17. Tonkotsu: Hidangan Jepang berupa ramen berkuah putih keruh, terbuat dari tulang, lemak, dan kolagen babi.
  18. Butaniku: Sebutan daging babi dalam bahasa Jepang.
  19. Yakibuta: Hidangan Jepang mirip char siu, biasanya digunakan untuk toping ramen.
  20. Nibuta: Hidangan Jepang berupa pundak babi yang dimasak dengan sedikit kuah.
  21. B2: Sebutan untuk makanan yang berbahan daging babi di daerah Batak dan Yogyakarta.
  22. Khinzir: Nama untuk babi dalam bahasa Arab dan Melayu
Semoga informasi ini bisa memberikan manfaat bagi pembaca untuk berhati-hati dalam membeli suatu produk makanan yang didalamnya terkandung unsur babi.

Bagikan informasi ini kepada saudara kita yang lain agar mereka juga bisa mengetahuinya. Terima kasih.

[Sumber: republika.co.id]

Baca Juga: Beginilah Cara Memasak Mie Instan Dengan Aman Dan Sehat