Dikutip dari bintang.com, peristiwa tersebut bikin geger negeri ini pada 2009. Ribuan orang antre minta disembuhin sama Ponari dan batu ajaibnya. Hal tersebut terjadi berbulan-bulan lamanya, sampai Ponari sendiri akhirnya gak sekolah dan sempat tidak naik kelas.
Selama jadi dukun keluarga Ponari mengaku bisa mengumpulkan duit hingga Rp 1 miliar! Bahkan rumah keluarga bocah itu paling mewah di kampungnya.
Tapi takdir seseorang memang tidak bisa diubah. Ponari dan keluarga yang dulu bergelimang harta kini nasibnya ngenes.
Kejayaan si dukun cilik berangsur menghilang. Kini yang datang ke rumahnya cuma 1-2 orang. Itu pun gak setiap hari.
Kadang sebulan juga tidak. Sekali datang mereka cuma ngasih se-ikhlasnya, rata-rata Rp 20 ribu. Meski demikian ada sisi baiknya juga.
Ponari kini sadar untuk bersekolah dan rajin belajar. Dia duduk di tingkat pertama Madrasah Tsanawiyah (setingkat SMP).
Meski demikian di sisi lain Ibu Ponari, Mukaromah, mengatakan, dia tidak sanggup membayar uang ujian sekolah anaknya. Bahkan saat Mukaromah melahirkan adik Ponari, dirinya tak memiliki uang.
Kemudian dikutip dari detik.com, Mukaromah memiliki alasan tersendiri terkait sepinya pasien saat ini. Menurut dia, sejumlah isu negatif membuat pasien tak lagi datang ke rumahnya. Dia lebih percaya dengan keyakinannya itu daripada menyadari jika kesaktian Ponari sudah menghilang.
"Ada isu negatif setelah ditutup polisi bulan Maret 2009. Kabarnya Ponari meninggal, tidak membuka pengobatan lagi. Padahal kami masih menerima pasien sampai saat ini," cetusnya.
