Peristiwa itu terjadi ketika ada pertemuan antara para tokoh ormas Islam dengan jajaran MNC Group yang dipimpin Hary Tanoe di MNC Tower, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (3/9/2013) lalu. Dialog tersebut terjadi seusai umat Islam menggelar demo besar-besaran yang menolak ajang maksiat Miss World yang disponsori Hary Tanoe dan istrinya, Liliana.
Turut hadir para tokoh ormas Islam yang dipimpin KH Muhammad al Khaththath (Sekjen Forum Umat Islam) tersebut antara lain KH Shobri Lubis (Sekjen FPI), Ustadz Abu Jibril (Wakil Amir Majelis Mujahidin), Ustadz Bernard Abdul Jabbar (mantan Missionaris), KH Chep Hernawan (Ketua Umum Gerakan Reformis Islam) dan sebagainya.
Ketika terjadi dialog, KH Misbahul Anam menegaskan bahwa Hary Tanoe yang beragama Kristen tersebut adalah seorang kafir. "Saya tegaskan Hary Tanoe adalah seorang kafir".
Mendengar ucapan tersebut, raut muka Hary Tanoe berubah menjadi merah membara seolah-olah menahan kemarahan yang sangat. Mengetahui bos nya marah, salah seorang gerombolan Hary Tanoe yang hadir berusaha membela bos nya itu dengan mengatakan bahwa ucapan tersebut adalah kasar sekali.
"Saya kira ucapan tersebut kasar sekali. Sebab Hary Tanoe juga membangun masjid di MNC Tower, mengumrahkan dan menghajikan para karyawannya, suka membantu sesama dan sebagainya. Masak orang sebaik itu dikatakan kafir," ucapnya.
Mendengar pembelaaan dari begundalnya itu, dengan raut muka masih merah membara, Hary Tanoe menimpali bahwa dirinya sangat sedih mendengar ucapan yang menuduh dirinya kafir. "Terus terang saya sedih mendengar ucapan tersebut," tegasnya.
Mendengar perdebatan tersebut, Sekjen FUI KH Muhammad al Khathath menegaskan bahwa perkataan KH Misbahul Anam itu bukan ucapan yang kasar, sebab sesuai dengan faktanya.
"Sekarang saya tanya kepada anda, apakah anda Muslim atau kafir ?" tanya KH Muhammad al Khathath kepada Hary Tanoe.
Mendengar itu Hary Tanoe menegaskan bahwa ayahnya adalah seorang Muslim yang taat beribadah. "Ayah saya seorang Muslim dan beliau taat menjalankan ibadah sholat," ucap bos MNC Group tersebut.
Kemudian KH Muhammad al Khathath menegaskan apakah Hary Tanoe seorang Muslim atau kafir. Mendengar pertanyaan itu, Hary Tanoe dengan gelagapan malah mengatakan kalau Indonesia adalah negara yang berdasarkan Pancasila. "Indonesia adalah negara yang berdassarkan Pancasila," kata tokoh Partai Hanura tersebut.
Menurut KH Muhammad al Khathath, penggunaan kosa kata kafir dan Muslim tidak ada hubungannya dengan ucapan kasar dan halus, sebab itu berhubungan dengan fakta yang sesungguhnya, dimana orang yang menerima Islam disebut Muslim dan menolaknya disebut kafir.
"Padahal di Al Qur’an terdapat surat Al Kafirun. Siapa yang berani mengatakannya sebagai surat yang kasar, yang berarti dia menghina Al Qur’an dan pasti akan berhadapan dengan umat Islam. Padahal surat Al Kafirun untuk menunjukkan bahwa orang kafir ini memang ada," tegas Sekjen FUI tersebut. [si]