Peduli Saudara Muslim Di Rohingya, Menlu Turki Berjanji Untuk Selalu Mendukung Mereka

Sebagai bagian dari kunjungan resminya ke Myanmar, Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu mengunjungi negara bagian Rakhine Myanmar, dimana ia bertemu dengan Muslim setempat dan dijamu hidangan berbuka puasa.


Berbicara kepada media sebelum mengunjungi Rakhine, Cavusoglu mengatakan Turki bertekad untuk membantu semua orang di wilayah yang miskin, bukan hanya umat Islam .

Cavusoglu bertemu dengan dewan negara bagian Aung San Suu Kyi, Presiden Htin Kyaw dan komandan militer Min Aung Hlaing.

Myanmar mengambil langkah penting akhir Maret lalu sebagai ajudan terpercaya dari pemimpin partai penguasa. Aung Suu Kyi secara resmi mengakhiri kontrol militer atas pemerintah yang berlangsung selama lebih 50 tahun. Cavusoglu memuji pemerintahan Myanmar yang baru dan berjanji akan terus mendukung secara moral dan finansial.

Berbicara pada 4.000 warga Rohingya, Cavusoglu berjanji bahwa Turki akan bersama mereka dan melakukan proyek baru di Sittwe, termasuk sekolah, klinik dan infrastruktur melalui Badan Kerjasama dan Koordinasi Turki (TİKA).

Cavusoglu juga mengunjungi rumah yatim dan sekolah yang tengah direnovasi oleh TIKA, dimana ia mengatakan akan terus mendukung proses rekonsiliasi antara negara bagian Myanmar dan komunitas Muslim, yang telah menderita oleh berbagai macam kejahatan.

Sementara itu, Cavusoglu berjanji pada warga Rohingya untuk berkunjung kembali, ia mengatakan: “Turki siap mendukung warga disini melalui bantuan kemanusiaan dan advokasi hak. kami juga menawarkan untuk kerjasama dengan otoritas lokal dan negara bagian. Isu seperti kewarganegaraan telah ditangani.”

Dilansir dailysabah, selama kunjungan Cavusoglu, bantuan pangan, termasuk 50 kilogram beras dan jenis makanan lainnya dari TIKA, telah didistribusikan kepada warga setempat bekerjasama dengan Kedutaan Turki di Myanmar. TIKA juga mendistribusikan bantuan makanan pada 500 keluarga Budha.

Setelah Myanmar, Cavusoglu akan bertolak ke Sri Lanka untuk melakukan pembicaraan resmi bersama presiden, perdana menteri dan juru bicara parlemen. Cavusoglu akan melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Sri Lanka Mangala Samaraweera, bersama dengan Menteri Perdagangan Internasional dan Strategi Pengembangan Malik Samarawickrema.

Kedua negara akan melakukan penandatanganan nota kesepahaman untuk kerjasama di bidang diplomatik pendidikan, dokumentasi dan pertukaran informasi.

Meski hubungan ekonomi kedua megara terbatas, namun sumber diplomatik mengatakan kunjungan tersebut merupakan upaya untuk menambah hubungan di semua bidang, khususnya perdagangan dan ekonomi. Kunjungan Cavusoglu diharapkan berlanjut ke Afghanistan setelah Sri Lanka. [ism]