Beredar Kabar, Presiden Jokowi Minta Ahok Mundur dan Disiapkan Jabatan Jadi Dubes di China

Satu hari jelang aksi demonstrasi besar-besaran kasus penistaan agama, Jumat 4 November 2016, beredar informasi Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sudah diminta mengundurkan diri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mantan Bupati Belitung Timur itu disiapkan jabatan duta besar (Dubes) di Tiongkok. Namun sejumlah kalangan membantah informasi tersebut. Pasalnya, Ahok tidak akan bersedia mengundurkan diri.


"Presiden Jokowi sedang berunding dengan WatimPres, untuk meminta Ahok MUNDUR dari pencalonan Gubernur DKI. Ahok disiapkan untuk jadi Dubes di China yg meliputi Cina daratan + Taiwan", demikian broadcast yang beredar.

"Permintaan Ahok mengundurkan diri itu dilakukan setelah Presiden bertemu dan meminta masukan dari Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres). Dan Ahok disiapkan jadi Dubes," demikian informasi yang beredar di media sosial yang diterima Harian Terbit, Rabu (2/11/2016).

Anggota Wantimpres Hasyim Muzadi dan Rusdi Kirana, keduanya tidak bisa dihubungi. Telepon selular kedua tokoh itu tidak tersambung. Begitu juga dengan Sekreterasi Kabinet Pramono Anung, pesan singkat yang disampaikan Harian Terbit hingga berita ini diturunkan belum direspon.

Sejumlah aktivis mengaku tidak percaya dengan informasi Ahok diminta Presiden mundur. "Jangan percaya itu informasi bohong, mana mungkin presiden minta Ahok mundur. Rumors itu untuk propaganda guna menurunkan tensi umat yang demo penistaan agama," kata aktivis Rumah Amanat Rakyat, Ferdinand Hutahaean yang mengaku mendengar dan membaca informasi yang menyatakan Ahok diminta mundur oleh Presiden Jokowi.

Aktivis aksi demo penistaan agama Sumrah Ahmad juga mengaku mendengar informasi Presiden meminta Ahok mundur dan disiapkan jadi Dubes. "Ramai berita itu di media sosial, tapi saya tidak percaya, mana mungkin Pak Jokowi minta Ahok mundur, dan tidak mungkin pula Ahok mau mundur," ujar Sumrah. [ht]