Bagaimana Proses Melahirkan Itu Terjadi? Simak Penjelasannya Disertai Dengan Video

Menanti kelahiran buah hati di muka bumi ini merupakan hal yang sangat dinanti-nantikan oleh seorang ibu. Rasa penasaran dan tak sabar senangtiasa menghinggapi disetiap diri seorang ibu. Entah itu penasaran akan wajah sang bayi ataukah kerinduannya yang tak sabar lagi ingin segera menggendong seorang bayi.

Itulah mengapa sang ibu lebih menyayangi bayinya, ketimbang dari sang ayah. Karena ibu dituntut untuk bersabar dalam menjalani masa kehamilan sampai memasuki proses melahirkan itu terjadi. Selama masa kehamilan, sang ibu akan melewati masa-masa yang melelahkan. Mulai muntah-muntah, rasa sakit dimana-mana, hingga pada puncaknya dia harus melalui proses kelahiran  yang sakitnya sangat susah untuk ditahan.
Proses Melahirkan
Proses melahirkan bagi ibu hamil jika sudah datang waktunya, akan melewati beberapa tahap dan ini perlu diketahui bagi setiap ibu hamil. Oleh karena itu, sangat dianjurkan buat ibu hamil untuk mempersiapkan diri dan mental yang kuat saat menghadapi proses kelahirannya.

Proses Melahirkan Terbagi 4 Tahap

Kala 1: Tahap Pembukaan

Pada kala 1 merupakan tahap terlama, biasanya pada kehamilan pertama berlangsung 12-14 jam, sementara pada kehamilan berikutnya berlangsung 6-10 jam. Pada tahap ini akan sering mengalami kontraksi secara berkala untuk mendorong bayi keluar, sehingga mengakibatkan mulut rahim akan menipis karena adanya kontraksi tersebut.

Kontraksi akan terus bereaksi dengan waktu beberapa jeda sampai bayi semakin terdorong kebawah dan membentuk pembukaan jalan lahir. Kala I ini akan disebut lengkap dan sempurna apabila pembukaan jalan lahir sudah mencapai 10 cm, karena pada saat itu bayi sudah siap untuk dikeluarkan.

Pada masa ketika pembukaan jalan lahir sudah hampir sempurna, menjadi hal yang paling sulit bagi ibu. Kontraksi akan terus terjadi dan semakin kuat sehingga dia akan merasakan sakit yang luar biasa. Sering merasakan rasa mulas yang hebat dan juga sering mengalami rasa ingin buang air besar. Ini diakibatkan karena adanya tekanan atau dorongan yang besar dari bawah.

Kontraksi ini akan semakin kuat sampai menjelang akhir kala pertama. Dan jika jalan lahir sudah 10 cm berarti bayi siap untuk dilahirkan, kemudian lanjut ke proses persalinan kala 2.

Kala 2: Tahap Pengeluaran Bayi

Pada tahap ini rasa mulas terkordinir, kuat, cepat dan lebih lama, kira-kira 2-3 menit sekali. Kepala janin turun masuk ruang panggul sehingga terjadilah tekanan pada otot-otot dasar panggul yang secara reflektoris menimbulkan rasa mengedan. Anda merasa seperti mau buang air besar dengan tanda anus terbuka. Kepala janin agak mulai kelihatan pada saat mengedan. Vulva (bagian luar vagina) membuka dan perineum (daerah antara anus-vagina) meregang. Dengan mengedan terpimpin, akan lahirlah kepala diikuti oleh seluruh badan janin.

Di daerah perineum, ibu akan merasakan tekanan yang sangat kuat. Pada dasarnya daerah perineum memiliki sifat elastis, tapi bila bidan atau dokter yang menangani proses persalinan perlu dilakukan pengguntingan dibagian perineum, maka hal itu dilakukan dengan maksud untuk mencegah perobekan paksa di daerah perineum disebabkan oleh tekanan bayi.

Kala 3: Tahap Pengeluaran Plasenta

Ditahap ini, plasenta akan keluar dengan sendirinya setelah bayi anda lahir. Plasenta keluar diakibatkan karena adanya kontraksi rahim. Pada proses pengeluaran plasenta akan disertai juga dengan keluarnya darah kira-kira 100-200 cc. Setelah plasenta sudah dipastikan keluar dari dinding rahim, maka tahap berikutnya dilakukan proses membersikan dan memberikan jahitan bila tindakan pengguntingan didaerah perineum dilakukan.

Kala 4: Tahap Pengawasan

Pada tahap pengawasan ini sangat penting dan dibutuhkan untuk menghindari terjadinya bahaya pendarahaan. Biasanya pengawasan dilakukan kurang lebih dua jam, karena ibu yang habis baru melahirkan masih terkadang mengeluarkan darah tapi jumlahnya tidak banyak. Darah ini berasal dari pembuluh darah yang ada di dinding rahim tempat terlepasnya plasenta. Setelah beberapa hari kemudian cairan darah tersebut akan semakin sedikit, ini disebut dengan istilah lokia yang berasal dari sisa-sisa jaringan.

Namun beberapa kasus, terkadang juga pengeluaran darah yang banyak sering terjadi. Ada beberapa faktor sampai hal itu bisa terjadi, diantaranya lemahnya kontraksi atau tidak berkontraksi otot-otot rahim. Jadi sangat perlu adanya tindakan pengawasan supaya bila terjadi pendarahan hebat, maka dengan segera langsung bisa ditangani.

Video Proses Melahirkan


Baca Juga: Inilah Cara Mengusir Tikus Dari Rumah Yang Paling Ampuh