No Bra Day, Hari Yang Tak Penting Dan Sangat Merusak Generasi Muda

No Bra Day, Apasih maunya, Tujuanya apa coba?

Pertanyaan itu sering kita dengar ketika tanggal 13 Oktober yang mana pada hari itu para kaum alay selalu pakai hari itu buat gambar di profil media sosial. Seperti di Facebook, Twitter, Instagram, Line kita sering melihat antusias banget para kaum alay mengoptimalkan hari itu sebagai No Bra Day. Memang tujuannya untuk kampanye atau hanya ikut-ikutan teman saja karena setelah masang foto buat profil setelahnya jadi bahan tawaan. Tanpa berfikir kotor itulah yang ngetrend saat ini membahasnya tanpa melihat apa tujuan dan pentingnya dari apa yang mereka lakukan. Kaum alay pria wanita sama antusias membahas No Bra Day di taman, cafe, kelas, bahkan perpustakaan.


Kanker payudara merupakan kanker perenggut nyawa para wanita terbesar kedua setelah kanker serviks. Banyak ahli mengatakan, kanker dapat dideteksi dan ditangani sedini mungkin. Selain itu, makanan dan gaya hidup yang tidak sehat dapat meningkatkan resiko dari kanker tersebut. Lalu apasih No Bra Day? Hari dimana kita kampanye kanker payudara tanpa menggunakan bra yang sering dilakukan oleh orang di dunia barat. Namun di Indonesia hal seperti ini masih menjadi kontroversi, karena belum ditemukan kebenaran apakah adanya keterkaitan antara pemakaian bra dengan kanker payudara. Kampanye No Bra Day, sebagian masyarkat menggunakan pita pink untuk kepedulianya pada penderita kanker. Hal ini lebih bermanfaat ketimbang foto selfie tanpa bra dapat merusak hak dan martabat kaum wanita itu sendiri.

Apa yang harus kita lakukan! Apakah kita menolak atau bahkan kita mengikutinya. Menurut saya sih terserah anda gimana menilainya yang terpenting tidak melanggar norma yang telah kita anut. Sifat kita menolak karena pada perkembanganya No Bra Day yaitu foto selfie tanpa menggunakan bra hal itulah yang membuat kontroversi karena tidak sesuai dengan norma yang ada di Indonesia.

Sifat kita mengikutinya tanpa harus foto selfie untuk kita mengkampanyekan No Bra Day. Ada hal lain yang dapat kita lakukan foto selfie tanpa bra, Misalnya kita kampanye seperti diatas tadi dengan pita pink, bisa dengan poster, tulisan, atau vidio yang tak harus memperlihatkan lekuk tubuhnya. Sikap positif yang dapat kita ambil kita tak harus mengikuti budaya barat yang mengedepankan kebebasan individu, bila kita tak menyaring kebudayaan tersebut hal mustahil kerusakan sosial tidak akan merajalela.

Menurut pandangan Islam, No Bra Day tidak sesuai dengan norma yang dianut oleh Indonesia. Hari tanpa Bra tak lebih hari yang menjerumuskan generasi muda, khususnya wanita agar memperlihatkan auratnya. Tinggalkan hari yang tidak penting itu. Tutup aurat dengan hijabmu. Semoga generasi muda Indonesia mampu menyikapi secara dewasa hal-hal seperti ini untuk Indonesia yang positif.

[Azis FA/kompasiana.com]

Baca Juga: Inilah Keutamaan Puasa Asyura