Hubungan para Muslimah dengan para biarawati tidak hanya terkait organisasi, tapi kian personal. Mereka juga tidak merasa risih ketika datang ke tempat biarawati.
"Orangnya asyik dan fun ngobrol apa saja. Jadi kami merasa kalau ibu tidak hanya seorang suster tapi juga ibu dan teman," imbuh Deasy.
Menurut laporan BBC Indonesia, bagi mereka agama bukan penghalang atau pembatas untuk menjalin kebersamaan. Hal ini dibuktikan dengan klopnya mereka ketika menampilkan tari anak 'zunea-zunea' dalam acara Jumpa Hati Perempuan Lintas Agama di halaman Katolik Kristus Raja, Rabu (09/03).
Tidak sampai di situ, Kyai juga ikut berpatisipasi pada acara mereka. Dan yang cukup memprihatinkan ialah acara tersebut dilakukan di kompleks Masjid Jami' Istiqomah. Acara tersebut dibalut atas nama persaudaraan universal.
Masyarakat yang mengikuti kegiatan ini menanggapinya dengan nada positif.
"Semua menyatu saling mengenal, mengasihi, tanpa melihat agama. Terharu dan terenyuh ya. Kunjungan ke masjid juga disambut hangat. Harapannya terus berjalan dalam kehidupan sehari-hari," kesan Titik Sudarwati, warga Ungaran. [hi]