Inilah Jawaban Kaum Yahudi Saat Ditanya Oleh Rasulullah Tentang Hushain bin Salam

Ketika Rasulullah hijrah ke Madinah, selain orang-orang yang telah beriman, di kota itu ada kelompok orang-orang musyrik dan orang-orang Yahudi. Pada hari-hari pertama, Rasulullah segera mengetahui karakteristik masing-masing kelompok saat berinteraksi dengan mereka.


Bagaimana Rasulullah mengetahui orang-orang Yahudi adalah kaum pembohong, sementara di Makkah tidak ada kaum Yahudi dan beliau baru pertama kali bertemu mereka di sini? Berikut kisahnya.

Rasulullah kedatangan seorang tamu. Ia adalah Hushain bin Salam, seorang pendeta Yahudi yang akrab dengan Taurat dan Injil. Dari kedua kitab yang telah dibacanya itu, Hushain mengetahui bahwa akan ada Nabi terakhir yang diutus Allah. Untuk itulah Hushain menemui Rasulullah untuk memastikan apakan beliau Nabi atau bukan.

Hushain kemudian mengajukan sejumlah pertanyaan yang tidak bisa dijawab kecuali oleh seorang Nabi. Mendapati Rasulullah dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, Hushain kemudian masuk Islam. Rasulullah memberinya nama baru: Abdullah bin Salam.

"Wahai Rasulullah, kaum Yahudi adalah kaum pendusta," kata Abdullah bin Salam mengungkapkan karakteristik kaumnya, "Engkau bisa menguak kedustaan mereka, sementara aku akan bersembunyi dulu ketika mereka datang kemari"

Tak lama setelah itu, beberapa orang Yahudi datang menemui Rasulullah.

"Apakah kalian mengenal Hushain bin Salam?" tanya Rasulullah.

"Ya, tentu saja. Dia adalah orang yang paling mengetahui agama diantara kami, ia juga anak orang yang paling mengetahui agama. Dia orang yang jujur, tidak pernah berdusta. Ia tokoh kami yang berhimpun kebaikan-kebaikan dalam dirinya," jawab mereka membanggakan Abdullah bin Salam.

"Bagaimana seandainya Hushain bin Salam masuk Islam?"

"Itu tidak mungkin wahai Muhammad. Apakah engkau begitu inginnya kami masuk Islam hingga harus mengarang cerita palsu. Jangan berharap Hushain bin Salam masuk Islam dan jangan berharap kami mengikuti agamamu."

"Sungguh benar apa yang dikatakan oleh Rasulullah," kata Abdullah bin Salam sambil mendekati mereka yang tampak terkejut menyadari dirinya ada di sini, "Aku telah masuk Islam"

Orang-orang Yahudi itu saling pandang. Mereka segera menghilangkan raut keterkejutan dari wajah mereka.

"Engkau pendusta wahai Hushain. Wahai Muhammad, Hushain ini adalah orang yang tidak memiliki kedudukan di sisi kami. Tidak ada kebaikan pada dirinya" kata mereka kemudian pergi meninggalkan Rasulullah.

Demikianlah Rasulullah segera mengetahui karakteristik kaum Yahudi pada hari-hari pertama berada di Madinah. Rasulullah sadar, kelompok yang dihadapinya ini seperti belut. Licin, suka bersilat lidah, suka berbohong dan mendustakan. Persis seperti firman-firman Allah dalam Al Qur'an yang mengisahkan bahwa mereka mengkhianati dan membunuhi para Nabi.

Kelak, Rasulullah mendapatkan bukti yang lebih besar. Saat tiga kabilah Yahudi di Madinah, mereka semua mengkhianati Piagam Madinah dan Rasulullah, satu per satu. Bani Qainuqa', Bani Nadhir dan Bani Quraidhah.

Di luar Madinah, ada pula Yahudi Khaibar yang tak kalah licik dan keras permusuhannya terhadap umat Islam. Mereka berupaya menghancurkan Islam, tetapi makar Allah jauh lebih dahsyat daripada makar-makar mereka. [kh]