Kecewa, Siswa Penemu Rompi Anti Peluru Ini Tidak Lolos SNMPTN

Satu dari 380 siswa IPA reguler SMA Negeri 3 Semarang yang tidak lulus Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2016 adalah siswa peraih emas lomba karya ilmiah remaja tingkat nasional, Aristio Kevin Ardyaneira Pratama.


Penemu rompi antipeluru dari bahan serabut kelapa dan cairan antikarat itu kecewa dan tidak menyangka bahwa dirinya tidak lolos SNMPTN 2016.

"Bukannya sombong, tetapi sebenarnya saya optimistis lolos karena nilai juga enggak jelek-jelek amat dan ada piagam prestasinya," kata Aristo saat dihubungi Tribun Jateng, Rabu (11/5/2016).

Meski demikian, ia tetap menerima hasil SNMPTN yang sudah diumumkan.

"Kalau kecewa ya pasti kecewa, tetapi cuma sebentar. Kalau berlarut-larut, justru ndak baik. Sekarang fokus saja jalur berikutnya untuk bisa lolos di perguruan tinggi negeri," ujarnya.

Penelitiannya tentang rompi dari serabut asap juga sempat membuat heboh dunia pendidikan saat itu.

Nasib serupa juga dialami oleh Lutfia Ariska Ramadhani. Ia kecewa karena kehilangan satu kesempatan untuk bisa masuk ke PTN favorit. Ia akan mencoba kesempatan lain, yakni seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN).

Ariska menyatakan bahwa ia sudah yakin benar bahwa data yang dimasukkan sudah benar dan nilainya juga sudah sesuai dengan yang ia dapat.

"Jadi memang sekolah yang input, kami tinggal mengecek. Saya lihat nilai memang sudah benar dari semester I hingga V," kata Lutfia.

Siswa yang mendaftar di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya itu kini menyatakan sudah memfokuskan diri untuk menjalani persiapan SBMPTN. Ia menyatakan masih penasaran untuk mendaftar kembali di jurusan dan universitas yang sama melalui jalur lain. [kmp]