Pria Yang Mengenakan Kaos Palu Arit Angkat Bicara: 'Ini Bukan Kaos PKI'

Pria ini diketahui bernama Pius Ginting, beritanya menghebohkan di dunia maya karena dirinya mengenakan kaos berlogo palu arit yang merupakan logo khas dari PKI.


Namun Pius angkat bicara soal kaos yang dikenakan tersebut, bahwa itu bukan kaos PKI. Dalam pengakuannya, kaos tersebut merupakan souvenir yang ia dapatkan dari Vietnam.

"Kaos tersebut seperti yang saya sebutkan dalam posting awal di fb adalah buatan dan souvenir dari Vietnam. Juga ditunjukkan dengan adanya tulisan Vietnam" jelas Pius melalui akun Facebook pribadinya, ahad (8/5/2016).

Alumni ITB ini menyayangkan pihak pihak yang men share foto dirinya dari akun facebook tanpa izinnya. "Sudah seharusnya kita menghormati privasi dan ruang pribadi kendati berada di media sosial, seperti fb" keluh Pius.

Menanggapi klarifikasi Pius, salah satu friend list Pius menuliskan komentar bahwa: "palu arit ini mengingatkan bangsa pada peristiwa mengerikan yang banyak makan korban, harus di maklumi ktika ada orang yang sensi melihat bung pius pakai kaos dengan logo palu arit."

Berikut ini kutipan penjelasan lengkapnya soal kaos palu arit yang ia kenakan dari akun facebooknya Pius Ginting.

Penjelasan atas pemakaian kaos Vietnam bergambar palu arit di May Day

Terkait dengan beredarnya foto saya dan teman teman saat saya memakai kaos bergambar palu arit yang kini banyak disebar di media sosial, saya perlu memberikan penjelasan sebagai berikut.

1. Kaos tersebut seperti yang saya sebutkan dalam posting awal di fb adalah buatan dan souvenir dari Vietnam. Juga ditunjukkan dengan adanya tulisan Viet nam. Indonesia memiliki hubungan baik dan hubungan diplomatik dengan Vietnam. Termasuk bebas berkunjung.

2. Teman yang saya ikut befoto maupun organisasi yang ada dalam foto tersebut tidak ada sangkut pautnya dengan kaos yang saya pakai. Foto tersebut sekedar foto bersama bertemu dengan teman teman saat aksi May Day.

3. Momen May Day adalah momen kegembiraan buat buruh dan kalangan aktivis. Pemerintah pun telah menetapkan 1 Mei sebagai hari libur. Dan dirayakan dengan kegembiraan, seraya terus menuntut perbaikan kondisi buruh.

4. Saya menyayangkan pihak pihak yang men share foto saya dan teman teman dari akun fb tanpa izin saya. Sudah seharusnya kita menghormati privasi dan ruang pribadi kendati berada di media sosial, seperti fb.

Demikian penjelasan ini saya sampaikan.
Mari kita bangun wacana yang produktif agar perbaikan ketidakadikan dan kualitas demokrasi ini terus membaik untuk kebahagiaan rakyat kita.

Salam progresif
Salam adil dan lestari.

Pius Ginting