Dilansir ViralNova (28/5), desa yang bernama Plastic Bottle Village ini merupakan buah pikiran Robert Bezeau. Ketika pindah ke Panama, pria Kanada ini menyadari seriusnya permasalahan limbah di negara-negara berkembang. Penduduk daerah tertinggal tak hanya kekurangan sumber daya untuk hidup sehari-hari, mereka juga tak memiliki pengetahuan yang memadai mengenai pengolahan sampah. Mereka tidak memiliki akses terhadap sumber daya yang diperlukan dalam proses daur ulang.
Berangkat dari pemikiran tersebut, Bezeau merintis Plastic Bottle Village. Bersama timnya, dia mendirikan kompleks hunian dengan bahan dasar botol plastik di Bocas del Toro. Area seluas 33 hektar yang meliputi seluruh Isla Colon disulap menjadi pemukiman murah meriah berbahan limbah.
Setiap rumah dibangun dengan 14.000 botol bekas yang disusun dan dilapisi semen. Selain murah, rumah-rumah dari botol plastik ternyata lebih sejuk. Rumah tinggal seperti ini cocok dengan Panama yang beriklim tropis.
"Kami bertujuan untuk merekonstruksi materi ini ke tempat tinggal modern, bergaya, dan berkualitas. Kami ingin hidup dalam apa yang telah kita konsumsi dan buang."
Dalam visi ambisiusnya, Bezeau berencana menyelesaikan 120 rumah. Tak hanya rumah warga, dia juga berniat mendirikan pusat komunitas, sebuah paviliun yoga, serta kebun buah-buahan dan kebun sayur di Plastic Bottle Village.
"Ini hanyalah puncak dari gunung es," Bezeau menjelaskan kepada ViralNova. "Saya memiliki begitu banyak rencana untuk proyek Plastic Bottle Village kami, dan suatu hari saya berharap bisa menggunakan desain ini untuk segala hal mulai dari gudang komersial sampai tempat penampungan untuk bantuan bencana." [mdk]
