Informasi dihimpun di kepolisian, di rumah milik Wayan Panti di Banjar Masem Budi Karya, Desa Batur Selatan, Kintamani Bangli, Bali, menggelar persatuan tabuh rah. Seperti biasa, dengan adanya tabuh rah tentu ada sabung ayam dengan mengikatkan taji (pisau) yang diikat pada kaki ayam aduan.
Saat itu, korban yang tengah memegang ayam aduan melawan ayam yang dipegang oleh Putu Budiasa. Ketika ayam yang dipegang korban dilepas, bukannya menyerang mencari musuh tetapi justru berbalik menyerang korban yang saat itu ingin berdiri.
"Korban tidak bisa berkelit, ayam itu menyerang seperti layaknya menyerang musuh. Saat itu, paha sebelah kiri korban terkena pisau taji," ujar anggota kepolisian di Kintamani, Kamis (9/6).
Akibat kejadian itu, serentak arena tabuh rah ini langsung bubar. Korban pun dilarikan ke RSUD Bangli. "Korban banyak mengeluarkan darah, dia tewas setelah mendapat penanganan di rumah sakit," tutur sumber ini yang menganggap ini kejadian langka.
Sialnya, atas kejadian ini pihak pemilik rumah yang sedang melangsungkan upacara akhirnya harus menggelar upacara pembersihan kembali. Pasalnya, bukan darah binatang yang jadi korban tetapi ada darah manusia yang justru jadi korban. [mdk]