Kecelakaan tunggal itu akibat pengendara mabuk. Ironisnya, dua korban tersebut berjenis kelamin perempuan. Mereka mengendarai sepeda motor vario hitam bernopol L-6576-TC, dengan kencang.
Adalah Irsa Ayu (23) warga Banyurip Wetan 1/23 Surabaya, yang saat itu dibonceng temannya harus mengalami luka sobek di pelipis bagian kanannya. Sedangkan pembonceng bagian tangan tangannya patah tulang.
Menurut Purwanto, salah satu saksi mata, saat itu dirinya juga melintas di jembatan layang atau flyover pasar kembang arah Diponegoro. Dia sempat melihat pengendara motor vario hitam menyalipnya. Akibat melaju dengan kecepatan kencang, pengemudi terjatuh dan orang dibonceng (Irsa) terseret motor hingga 10 meter.
"Waktu mengendari motornya sudah terlihat oleng, baru jarak sekitar 30 meter, saya melihat mereka jatuh," kata Purwanto.
Atas peristiwa itu, warga sekitar dan pengendara lainnya menghampiri korban. Ternyata, saat didekati diketahui kalau kedua kondisi teler atau mabuk. "Waktu didekati ternyata saya merasakan aroma bau minuman beralkohol dari mulut mereka," tuturnya.
Beberapa menit kemudian, anggota Unit Laka Lantas Polrestabes Surabaya dan petugas PMI Kota Surabaya datang ke lokasi kejadian. "Saat ini kami baru mengetahui identitas korban yang dibonceng, kalau pengemudi sepeda belum tau karna tidak bawa indentitas," terang petugas sebelum membawa korban.
Kepada petugas, Irsa yang masih bisa diajak bicara mengatakan, dirinya usai pesta miras bersama teman-temanya. Petugas mengevakusi kedua korban laka tunggal untuk segera dilarikan ke rumah sakit RSUD Dr Soetomo. [beritajatim]