Efek Samping Masker Jeruk Nipis Setiap Hari

Efek samping masker jeruk nipis setiap hari, apakah memang betul ada? Pernah salah seorang mengeluhkan permasalahan ini, akibatnya wajahnya sering mengalami rasa perih.


Menurut dr. Nadra Septiadi seperti dikutip dari alodokter.com, menjelaskan Mengenai penggunaan masker wajah (termasuk masker jeruk nipis) tentu boleh-boleh saja, tetapi perlu diperhatikan faktor kecocokan, jenis kulit pengguna, jenis masker yang digunakan, cara penggunaan, dan kebersihan/kesterilan masker (apakah ada kontaminasi kuman/bakteri pada masker yang digunakan), dan risiko/efek samping yang dapat saja mungcul dengan penggunaan masker.

Masker dapat saja menimbulkan iritasi sehingga menimbulkan keluhan pada kulit. Perlu diketahui, area kulit wajah, terutama area sekitar hidung, merupakan bagian kulit yang sensitif. Sehingga penggunaan masker yang tidak tepat sangat berpotensi menimbulkan keluhan pada kulit, terutama keluhan terkait iritasi. Iritasi pada kulit dapat menimbulkan gejala perih, kulit menjadi kering, bahkan dapat justru menambah jerawat. kemungkinan reaksi iritasi dapat berlanjut menjadi:
  1. Reaksi iritasi/alergi yang berlanjut yang disebut dengan acne venenata (jerawat yang muncul akibat iritasi pada kulit wajah yang disebabkan oleh kosmetik, termasuk masker).
  2. Reaksi iritasi yang lebih ringan yang disebut dermatitis kontak iritan, kulit menjadi kering, gatal, kemerahan.
Hal ini didukung oleh jenis masker yang digunakan, yaitu jeruk nipis. Jeruk nipis adalah cairan yang sifat keasamannya asam (pH asam). Ini mempunyai sifat iritan dan dapat mengiritasi kulit. Apalagi jika kulit merupakan area sensitif (area wajah) dan atau pada daerah tersebut terdapat luka (ada luka yang tidak terlihat dengan kasat mata-->microlesi, kadang-kadang dapat terlihat dengan kaca pembesar). Sama halnya luka yang ditetesi jeruk nipis tentu akan pedih.

Saat ini yang dapat dilakukan untuk mengatasi kekusaman pada kulit wajah adalah:

  1. Coba amati apa yang terjadi pada wajah setelah penggunaan masker. Jika terdapat gejala yang mengkhawatirkan (kulit wajah menjadi merah, perih, buncul jerawat) maka hentikan penggunaan masker dan upayakan membuat perjanjian dengan dokter untuk dilakukan pemeriksaan. Pembuatan masker secara manual (masker yang dibuat sendiri secara manual) maka ada kemungkinan masker tersebut dalam pembuatannya terkontaminasi/tercemar kuman/bakteri dari tangan dan lain-lain. Ini adalah kekurangan dari masker alami yang dibuat sendiri, dimana kita sulit memastikan masker yang dibuat bersih atau bebas dari kontaminasi/tercemar kuman/bakteri (karena kuman/akteri adalah salah satu penyebab terjadinya keluhan).
  2. Jika masih mau menggunakan masker tersebut, masker tidak perlu digunakan setiap hari. Jaga kebersihan kulit wajah merupakan hal yang penting. Kulit kusam merupakan karena sel-sel kulit mata tidak terangkat dengan baik dan menumpuk di wajah. Dengan rutin mencuci muka biasanya akan menunjukkan efek ke kulit wajah (butuh waktu). Cobalah mencuci muka 2-3 kali perhari (tidak perlu menggunkan sabun pencuci muka disetiap kali mencuci muka, karena penggunaan sabun cuci muka yang terlalu sering dapat menyebabkan kulit wajah menjadi terlalu kering, mudah teriritasi, dan menambah keluhan---yang paling baik misalnya adalah mencuci muka dengan sabun pencuci muka pada malam hari untuk memastikan wajah bersih sebelum tidur. Pada pagi dan siang atau sore hari cucilah muka dengan air biasa). Pilihlah sabun ajah yang memiliki pH normal (seimbang) yang biasanya dapat dibaca dikemasan.
  3. Konsumsi cairan yang cukup untuk menjaga kelembapan kulit karena kulit yang lembab adalah awal dari kulit yang sehat. Tingkatkan konsumsi buah-buahan dan sayur karena memiliki vitamin (salah satunya adalah sumber vitamin A dan C alami) yang dapat memperbaiki kondisi kulit. Jeruk, wortel, jambu biji, mangga, dan sayur-sayuran hijau adalah sumber alami yang baik.
  4. Kekusaman sangat berhubungan dengan paparan sinar matahari. Menghindari matahari dengan secara perlahan akan memperbaiki kondisi kulit wajah, terutama terkait kekusaman. Hindari paparan matahari terlalu lama atau terlalu sering ke kulit wajah. Gunakanlah payung atau topi ketika berjalan di siang hari untuk menghalangi efek buruk dari sinar matahari yang dapat menimbulkan iritasi, kering, dan penghitaman.
  5. Jika memungkinkan, gunakan krim SPF untuk wajah setelah penggunaan pelembab untuk mengurangi bahaya sinar matahari pada kulit wajah (ini akan sangat membantu memperbaiki kekusaman kulit). Pilihlah produk yang dinyatakan sebagai antikomedogenik (tidak menyebabkan komedo). Beberapa produk spf memiliki konsistensi lengket dan berminyak sehingga dapat menimbulkan jerawat. Oleh sebab itu konsultasikan dengan dokter dalam memilih produk SPF. ulangi penggunaan SPF setiap 3-4 jam jika memang beraktivitas di luar ruangan karena SPF yang dioleh efeknya hanya bertahan kurang lebih 3-4 jam setelah dioleskan.
Memperbaiki kulit wajah bukanlah sesuatu yang instan. Butuh konsistensi dalam menghindari faktor-faktor yang memperburuk kondisi kulit (misalnya sinar matahari, dan lain-lain). Perlu usaha yang dilakukan secara tekun dan terus-menerus. Untuk memperluas pengetahuan tentang kulit kusam.