Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
إِنَّ اللَّهَ لَيُنَادِيْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ : ” أَيْنَ جِيْرَانِي؟ أَيْنَ جِيْرَانِي؟ “ فَتَقُولُ الْمَلَائِكَةُ : رَبَّنَا، وَمَنْ يَنْبَغِي لَهُ أَنْ يُجَاوِرَكَ ؟ فَيَقُولُ : ” أَيْنَ عُمَّارُ الْمَسَاجِدِ ؟ “
Artinya: "Sesungguhnya Allah 'Azza wa Jalla akan memanggil pada hari kiamat : Di manakah tetanggaku? Di manakah tetanggaku? Maka para malaikat bertanya: Wahai Rabb kami, siapa yang layak menjadi tetangga-Mu? Maka Allah 'Azza wa Jalla berfirman: "Di manakah orang-orang yang memakmurkan masjid?" [Hadits ini dikeluarkan oleh Al-Harits bin Abi Usamah dalam "Al-Musnad" dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani rahimahullahu ta’ala dalam "Silsilah As-Shahihah" (no. 2728) jilid: 6/hal: 512]
Baca juga: Doa Keluar Masjid
Al-Imam Ibnu Rajab rahimahullahu ta’ala mengatakan bahwa memakmurkan masjid itu mencakup dalam dua hal:
- Memakmurkan secara fisik : Yaitu dengan membangun, memperbaiki, membersihkan dan merenovasinya.
- Memakmurkan secara maknawi : Yaitu dengan menegakkan shalat, dzikrullah, tilawah al-Quran, menyampaikan ilmu syar’i di dalamnya dan lain-lain. (Fathul Bariy karya Ibnu Rajab jilid: 3/hal: 235).