Bisakah Kita Menciptakan Keberuntungan Rezeki Dalam Hidup Kita?

Dalam kehidupan sehari-hari sering kita mendengarkan bahwa "Dia sungguh Beruntung mendapatkah ini dan itu" Tahukah kalian kalau keberuntungan itu adalah sebab akibat yang kita lakukan begitupun juga dengan "kesialan" tapi jangan menyebut sial yah karena "sial" itu sebenarnya tidak ada cuma kita sendiri yang menciptakan hal itu. Sebenarnya keberuntungan yang tiba-tiba itu tidak pernah ada. Kok Bisa?

Bisakah Kita Menciptakan Keberuntungan Rezeki Dalam Hidup Kita?

Kenyataannya "pikiran menciptakan keberuntungan dalam hidup." Jika anda pikir kalo anda orang yang beruntung rezekinya maka peluang anda untuk menjadi orang yang beruntung rezekinya jauh lebih besar. Karena pikiran akan memanifestasikannya dalam perbuatan yang berfokus pada hal-hal yang menciptakan keberuntungan. Tapi jika anda berpikir dan merasa sebagai orang yang sial rezekinya maka anda akan membenarkannya dan tidak berusaha untuk menciptakan keberuntungan dalam hidup.

Keberuntungan bukan sesuatu yang terjadi begitu saja tapi harus diciptakan.

Keberuntungan itu harus disiapkan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang beruntung mempersiapkan dirinya untuk menerima keberuntungan dengan kerja keras dan memanfaatkan kesempatan dengan sebaik-baiknya. Sementara orang yang sial menggantungkan seratus persen hidupnya pada nasib, takdir, keyakinannya tanpa ada usaha untuk mencapainya. Itu sebabnya Allah memerintahkan kita untuk berusaha dan tidak hanya berdoa menunggu rezeki turun dari langit. Bagian terbesar dari menciptakan keberuntungan adalah bagaimana anda memandang diri sendiri dan dunia di sekitar anda. Berikut cara orang beruntung memandang diri dan dunianya.
  1. Orang beruntung melihat segala sesuatu dengan kecamata positif. Mereka menarik orang, kesempatan, mitra, konsumen yang semuanya adalah rezekinya dengan mudah.
  2. Orang beruntung melihat kesempatan yang ada sebagai peluang untuk sukses. Kesempatan itu mereka usahakan sebaik-baiknya agar menghasilkan keuntungan buat dirinya.
  3. Saat menghadapi kegagalan mereka juga menyikapi dengan positif dan segera bangkit dari kegagalan. Mereka sadar bahwa keberuntungan rezeki tidak datang begitu saja mengetuk pintu orang yang kerjanya hanya malas-malasan, nonton TV setiap hari tanpa ada usaha untuk mengusahakannya.
  4. Keberuntungan hanya dihasilkan oleh orang yang kreatif, yang menciptakan keberuntungan itu untuk diri mereka. Berani mengambil resiko dan selalu mengeksplor hal-hal baru dan menantang. Beberapa orang menganggapnya sedikit gila atau punya semangat membara yang luar biasa untuk mencapai cita-citanya.
  5. Keberuntungan ibaratnya sebuah bonus yang didapatkan dari kerja keras anda. Rezeki juga datang sebagai bonus dari perpaduan usaha, amal saleh dan doa yang tak putus.

Sementara orang yang sial meskipun menginginkan keberuntungan tapi selalu yakin bahwa dirinya akan bernasib sial dan tidak bisa beruntung apapun yang dilakukannya. Apa yang ada di pikirannya itulah yang akan ditariknya. Yaitu kesialan dan kegagalan.
  1. Orang yang sial tidak tahu apa yang dicarinya dalam hidup sehingga mereka tidak bisa fokus dan tidak bisa menyusun langkah-langkah untuk meraihnya.
  2. Orang yang sial atau kurang beruntung rezekinya memiliki kecemasan yang tinggi saat menghadapi sebuah kesempatan yang akan merubah hidupnya. Mereka terlalu fokus pada kecemasannya dan memikirkan kemungkinan untuk gagal. Kalaupun akhirnya gagal langsung mengatakan "aku memang sial dan tak pernah beruntung". 
Sebuah pengakuan negatif tentang dirinya tanpa ada usaha melihat sisi positif dari kegagalannya dan bangkit lagi. Ibaratnya seseorang yang datang ke pesta dan terlalu fokus untuk mendapatkan pasangan /partner yang cocok buat calon pendamping hidupnya. Sepanjang pesta dirinya dipenuhi kecemasan tidak bisa tampil maksimal dan menarik bagi lawan jenisnya. Akhirnya dia kelihatan kaku dan tidak menarik di mata orang lain. Sementara orang yang beruntung selalu relax menjalani hidupnya. Kalau pada kasus yang sama di atas, mereka ke pesta fokus pada kemampuannya untuk berkomunikasi, menjalin pertemanan dengan orang lain. Jadi bukan mencari partner tujuan utamanya tapi mencari teman yang bisa saja salah satunya kelak menjadi pasangan hidupnya. Dia tidak perlu cemas karena menjadi diri sendiri itu lebih nyaman dan tidak perlu terlalu berusaha mengesankan orang lain. Mereka akan terkesan dengan sendirinya.

Jadi seberapa beruntung dan sialkah rezeki anda?
Beruntung ataupun sial itu anda yang menciptakannya. Karena Allah membagi rezeki dengan adil tanpa membedakan satu orang dengan yang lainnya. Orang yang selalu beruntung rezekinya, yakin bahwa dia ditakdirkan untuk sukses, berhasil, bahagia dan rezekinya terus berlipat dengan mengusahakan jalan menuju takdir tersebut. Dia kerja, usaha, ibadah, amal saleh, doa yang selaras, suka berbagi dengan orang lain. Dia berusaha agar Allah suka dan ridha padanya. Nah sekarang anda bisa memilih ingin menciptakan keberuntungan atau kesialan untuk hidup kita, Semoga artikel ini bermanfaat.

Baca Juga: