Bupati Karawang: Teroris Ibadahnya Lebih Rajin Dari Kita, Sehingga Pemikirannya Jadi Korslet

Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana menyebut pemahaman radikal telah menyebar di sebagian masyarakat Karawang, sehingga harus diluruskan.

"Teroris itu punya pemahaman lebih, bahkan ibadahnya yang lebih rajin dari kita-kita, sehingga pemikirannya jadi korslet," ujar Cellica, dalam sambutannya di sebuah acara Penyuluhan Agama dan Deradikalisasi di Hotel Karawang Indah, Karawang, Jabar, Selasa (15/03/2016) lalu.


Karena itu politisi Partai Demokrat yang baru dilantik sebagai Bupati Karawang pada 17 Februari 2016 ini mendukung rencana pengontrolan khotbah Jumat di seluruh masjid di Karawang untuk menangkal paham radikal di masyarakat. Rencananya, setiap penceramah harus membacakan buku pedoman penanganan paham radikal saat khutbah Jumat.

Sementara itu, untuk menangkal paham radikal di masjid-masjid, aparat keamanan sudah membagi dan mengatur zona radikal.

Hal ini diungkapkan Kapolres Karawang, AKBP Andi Mochammad Dicky di tempat yang sama.

Dicky menjelaskan, wilayah kritis paham radikal di Karawang, akan dikategorikan sebagai zona merah. Ada pula zona kuning dan hijau. "Zona merah jadi perhatian khusus karena paling berbahaya. Akan jadi wilayah yang paling diawasi, karena dipastikan penganut faham radikal bermukim disana," tegasnya lagi.

Ia mencontohkan, setelah dipantau intel setahun terakhir, ada suatu mesjid di Karawang yang masuk zona merah. "Karena ada orang berpaham radikal jadi jamaah di mesjid itu. Sementara mesjid di sekitarnya menjadi zona kuning karena ditengarai ada simpatisan,"

Dicky tak berbicara banyak ihwal lokasi tepat zona merah itu. Ia pun enggan menyebut nama mesjid yang masuk zona merah. Ia hanya menjelaskan, jika penetapan zonasi itu berdasarkan pantauan dan temuan intel. "Sudah sejak lama dipantau. Ada beberapa titik di Karawang," kata Dicky. [si]