Surat Terbuka Buat Presiden Jokowi, Tolong Sempatkan Baca 3 Hadist Ini

Assalamualaikum,

Pak Jokowi, apa kabar? Semoga sehat selalu. Semoga senantiasa dalam lindungan Allah Ta'ala. Semoga selalu dalam limpahan keberkahan. Semoga bapak sekeluarga dibimbing di jalan kebenaran dan senantiasa diberi kekuatan agar bisa menegakkan nilai-nilai keadilan.


Begini, Pak. Ini ada tiga hadits Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa sallam tentang kepemimpinan. Saya tulis terjemahannya. Semoga Pak Jokowi sempat membacanya.

(1) Hadits pertama diriwayatkan oleh Imam Muslim Rahimahullahu Ta'ala. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa sallam bersabda, "Pemimpin adalah perisai dalam memerangi musuh rakyat dan melindungi rakyat. Jika seorang pemimpin mengajak rakyatnya kepada ketaqwaan kepada Allah Ta'ala dan bersikap adil, pemimpin itu bermanfaat bagi rakyatnya. Tetapi jika memerintahkan selain itu, pemimpin tersebut merupakan musibah bagi rakyatnya.”

Mudah-mudahan, Pak Jokowi termasuk yang bermanfaat, bukan yang menjadi musibah bagi kami, seluruh rakyat negeri yang makmur alamnya ini.

(2) Hadits kedua diriwayatkan oleh Imam ath-Thabrani, Pak Jokowi. Baginda Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa sallam bersabda, "Siapa saja dari umatku yang menjadi pemimpin dan dia tidak memelihara mereka (rakyat) sebagaimana memelihara diri sendiri, dia tidak akan mendapatkan bau surga sedikit pun.”

Semoga Pak Jokowi mengurusi kami melebihi pemeliharaan terhadap diri sendiri.

(3) Hadits ketiga, dan ini yang terakhir, diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim Rahimahumullahu Ta'ala. Kanjeng Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa sallam berpesan penuh cinta, "Siapa saja yang memimpin, tetapi menutup pintunya dari rakyat, dan dia mati dalam keadaan menipu rakyat, niscaya Allah Ta'ala mengharamkan dirinya dari memasuki surga.”

Kami berharap Pak Jokowi senantiasa membuka pintu istana untuk rakyat, bukan hanya untuk yang bapak undang ke sana. Semoga Pak Jokowi benar-benar bisa menunjukkan kekuatan sebagai pemimpin, sehingga tidak ada rakyat yang merasa tertipu. Sebab jika rakyat tertipu, siapa pun pemimpinnya, dia tidak akan terbebas dari ancaman Nabi Shallallahu Wa sallam dalam riwayat ketiga ini.

Cukup, Pak Jokowi. Saya mohon maaf. Saya hanya ingin menyampaikan. Sengaja ditulis di internet, sebab saya sukar bertemu dengan bapak. Saya bukan mahasiswa, bukan wartawan, bukan tukang ojek, dan bukan siapa-siapa.

Harapannya, tulisan ini menyebar dan ada orang-orang di sekitar bapak yang menyampaikan ini kepada Pak Jokowi.

Saya juga berharap, Pak Jokowi kembali mengimami shalat sebagaimana waktu kampanye dulu. Sebab saya dengar, bacaan al-Qur'an Pak Jokowi bagus dan fashih.

Wallahu a'lam.

Pirman

[Sumber: kisahikmah]