"Untuk menunjang kinerja. Sejajar dengan eselon II. Kepala dinas ganti (mobil dinas) terus kok, kitakan setera sama mereka," kata Ketua Komisi I DPRD Jabar Syahrir, Selasa (5/4).
Selain itu, Syahrir meyakini jika mobil jenis Toyota Fortuner mampu menjangkau lokasi dengan jalur yang sulit seperti di Jabar Selatan. Mobil dinas yang lama, yakni Toyota Rush juga dinilai Syahrir sudah tak laik lantaran lebih dari lima tahun atau peninggalan anggota dewan sebelumnya. "Inikan sudah lama. Sudah lima tahun lebih juga," dalihnya.
Menurut Syahrir, rencana tersebut akan dieksekusi pada APBD murni 2016 ini. Berbagai proses sudah dilalui untuk fasilitas para wakil rakyat tersebut. "Sudah masuk APBD murni. Proses dilalui, tidak masalah. Tinggal e-catalog," terangnya.
Dia membantah ada 100 mobil yang diajukan melainkan 95 unit. "Kan pimpinan tidak, jadi cuma anggota saja," paparnya.
Dia berharap pengadaan mobil baru bisa diwujudkan Pemprov Jabar. Dengan dalih mobil lama tidak kuat diajak ke medan berat, mobil berkapasitas cc besar sangat dibutuhkan. "Dapil saya di Bekasi sering banjir. Belum lagi yang di Jabar Selatan itu medannya sulit," ujarnya.
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengatakan, jika dewan mengajukan bisa saja Pemprov Jabar melaksanakan permintaan para wakil rakyat tersebut. Pengajuan mobil Fortuner itu disebut bisa mencapai Rp 50 miliar. Dengan asumsi satu unit mobilnya yakni Rp 500 juta.
"Dewan mengajukan bisa kita laksanakan, kalau tidak diajukan tidak dilaksanakan," terang Aher.
Dia emoh mengomentari keinginan mobil anyar 'wah' bagi para anggota legislatif tersebut. "Dewan mah wakil masyarakat. Lihat saja reaksi masyarakat seperti apa," ujarnya sambil lalu saat ditemui di Gedung Negara Pakuan, Bandung. [mdk]