Apa Yang Terjadi Jika Al-Quran Diturunkan Kepada Sebuah Gunung?

Segala puji hanya kepada Allah. Al-Quran adalah satu-satunya bacaan yang paling menganggumkan di dunia. Satu-satunya kitab yang jutaan orang menghafalnya.


Maka ada pandangan yang menyebutkan, jika sekiranya hari ini semua buku dan kitab terbakar sehingga tak ada tersisa satu pun, dipastikan yang lebih dulu dicetak adalah Al-Quran, sebab ia adalah kitab yang paling banyak penghafalnya.

Inilah Al-Quran yang diturunkan Allah swt kepada manusia dan jin. Yang langsung dijaga oleh Allah swt dari kesalahan yang hendak dilakukan oleh tangan-tangan jahil pengikut syaitan.

Al-Quran diturunkan supaya manusia dan jin mengambil petunjuk, dalam urusan dunia, dan akhiratnya. Supaya manusia dan jin mengambil pelajaran, dan mengamalkannya. Dan Al-Quran adalah peringatan kepada manusia dan jin.

Di banyak ayat, Allah swt mengajak manusia untuk berfikir tentang kebenaran yang turun dari langit ketujuh. Karena dengan berfikir, manusia dapat mengambil petunjuk dan hikmah. Allah berfirman tentang keagungan Al-Quran, dan memberikan perumpaan kepada manusia, bahwa bagaimana sekiranya Al-Quran itu diturunkan kepada sebuah gunung? Simak firman Allah swt di bawah ini:

"Kalau sekiranya Kami menurunkan Al-Quran ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir." (QS. Al-Hasyr, 59: 21).

Gunung yang besar dan sekeras itu hancur terpecah belah, jika Al-Quran diturunkan kepadanya. Al-Quran mengandung janji dan ancaman. Dan ancaman-ancaman yang terdapat di dalam Al-Quran begitu dahsyat. Sehingga mestinya kita menjadi takut ketika membacanya. Dan hati menjadi damai penuh harap ketika menemukan janji-janji Allah berupa surga dan kenikmatannya.

Imam Ibnu Katsir berkata, Allah berfirman menjelaskan keagungan Al-Quran serta menerangkan tentang ketinggiannya. Hendaknya hati khusyu’ serta mengamati dengan seksama tatkala mendengarkannya, karena Al-Quran itu mengandung janji dan ancaman yang pasti.[1]

Firman Allah swt: "Kalau sekiranya Kami menurunkan Al-Quran ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah." Yakni, apabila gunung yang keras itu mampu memahami kandungan Al-Quran, niscaya ia akan takut kepada Allah swt. Maka bagaimana mungkin hati kalian (wahai manusia) tidak takut kepada Allah swt, sedangkan kalian mampu memahami perintah-Nya dan kalian merenungkan kitab suci-Nya. Oleh karena itu Allah swt berfirman: "Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir."

Ayat ini agar dipikirkan dan direnungkan secara medalam bagi orang-orang yang ingin mengambil pelajaran. Jangan kalian menganggap sesuatu bacaan yang lebih besar daripada Al-Quran. Baik anggapan dalam hati, lisan, apalagi perbuatan.

Sungguh wahai manusia, batu saja takut kepada Allah Yang Maha Tinggi. Namun kebanyakan manusia tidak mengetahuinya, mereka lalai dan tidak takut. Allah Ta’ala berfirman:

"Padahal di antara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai daripadanya dan di antaranya sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah mata air daripadanya, dan di antaranya sungguh ada yang meluncur jatuh, karena takut kepada Allah." (QS. Al-Baqarah, 2: 74).

Maka apakah kalian tidak takut? Padahal kalian mampu berfikir, merasakan, dan kita pasti mati. Manusia lebih berhak takut kepada Allah Ta’ala daripada batu. Karena manusia akan dimintai pertanggungjawabannya di hari pembalasan. Sedangkan batu tidak. (*)

--------------
[1] Sahih Tafsir Ibnu Katsir (Peneliti; Syaikh Al-Mubarakfuri), QS. Al-Hasyir, 59; 21.  Jilid 9. Hal. 38.