Namun, wanita yang tinggal di kawasan Gang Murni, Kampung Baru, itu harus tertunduk malu lantaran ratusan pasang mata yang memergoki aksi copetnya. Tidak hanya itu, masih dengan memegang dompet milik korbannya, ia pun digiring ke Mapolsek Balikpapan Utara untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Peristiwa ini terjadi di pusat perbelanjaan Muara Rapak, Senin (27/6) malam. Padatnya pengunjung yang datang pada malam itu, dijadikan sebagai kedok untuk beraksi. Dikatakan Kapolsek Balikpapan Utara, AKP H Sarbini, pihaknya masih menelusuri kemungkinan pelaku merupakan serangkaian komplotan.
"Tidak menutup kemungkinan, meskipun belum ada bukti kuat. Namun, aksi seperti ini bukan kali pertama terjadi dan biasanya pelaku membentuk kelompok dan menyebar di tengah keramaian," tandas Kapolsek.
Pengakuan Ratih malah berbeda. Dikatakannya, mencuri dompet tersebut saat korban menaruh tasnya dan terlihat sibuk memilah barang belanjaan. Yang lebih mengherankan, korban tidak pernah melepaskan tasnya.
"Dia lagi lihat-lihat celana, tasnya ditaruh begitu saja. Makanya langsung saya ambil, karena ada kesempatan mencuri di depan mata," ungkap Ratih.
Sementara, korban sebenarnya tidak menyadari menjadi sasaran copet. Korban yang katanya tengah berjalan, tiba-tiba diberitahu petugas keamanan bila dompet di dalam tasnya telah dicuri.
"Saya juga agak kaget, pas jalan tiba-tiba ada satpam yang menegur dan ngasih tahu kalau saya habis dicopet. Ternyata benar, padahal tas selempang ini tidak pernah saya lepas," terang korban saat melaporkan peristiwa yang dialaminya.
Ratih tidak sempat menikmati hasil kejahatan yang dilakukannya. Uang senilai Rp 600 ribu di dalam dompet tersebut masih terlihat utuh. Pihak kepolisian kini masih melakukan pengembangan terhadap kasus yang meresahkan masyarakat tersebut.
"Uang milik korban masih utuh. Saat pelaku beraksi, secara kebetulan petugas sekuriti memergoki pelaku dan langsung mengamankannya. Kami masih menyelidiki kasus ini, terkait sindikat pencopet yang biasanya beraksi di pusat perbelanjaan saat sedang ramai," pungkas Sarbini.
[Sumber: prokal.co]