Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menganjurkan umatnya khususnya laki-laki untuk senangtiasa melaksanakan shalat berjamaah di Masjid, hal itu sudah dicontohkan sendiri oleh Baginda Rasulullah. Bahkan diakhir hayat beliau, Rasulullah masih menyempatkan dirinya untuk berjamaah di masjid padahal saat itu beliau sedang sakit parah.
Tapi yang terjadi sekarang ini, banyak yang mengaku umat Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam agak ogah-ogahan untuk berjamaah ke masjid. Bahkan yang mengaku paham agama sekalipun hanya sesekali datang berjamaah. Mereka lebih memilih mengerjakan shalat dirumah secara sendiri daripada berjamaah di masjid, parahnya lagi waktu shalat yang ia kerjakan sudah lewat waktunya.
Penyebab seseorang malas shalat ke masjid adalah sebagai berikut:
Lemahnya iman, kurang yakin akan janji-janji Allah akan balasan yang diberikan jika mereka melaksanakan shalat berjamah.
Inilah penyakit yang dialami umat sekarang ini, mereka terlalu disibukkan dengan urusan duniawi. Mereka lebih yakin dengan janji atasan mereka dikantor ketimbang janji Allah yang jelas pasti ditepati. Cobalah untuk sering mendengarkan atau membaca keutamaan melaksanakan shalat berjamaah. Diantaranya seperti sabda Nabi, bahwa shalat berjamaah di masjid lebih tinggi derajatnya 27 kali ketimbang shalat sendiri dirumah.
Masa bodoh dan tak mau cari tahu tentang pentingnya shalat berjamaah di masjid.
Andaikan mereka diperlihatkan tentang orang-orang berjalan berjamaah ke masjid, maka mereka akan berlomba-lomba untuk mendapatkan itu meski dalam keadaan merangkak. Tapi sayangnya mereka masa bodoh akan semua itu. Padahal mereka sering melihat orang lalu lalang didepannya pulang pergi ke masjid, tapi yang ada dipikirannya kosong dan terkadang mereka sering mengumpat kepada teman-teman lainnya dengan mengatakan orang yang pergi ke masjid itu tidak ada kerjanya.
Terlalu cinta kampung dunia daripada kampung akhirat.
Tidak bisa memang dipungkiri kalau kita sekarang ini berada di dunia. Segala yang nampak dimata kita sekarang ini telah melalaikan kita dari mengingat Allah dan lupa dengan kampung akhirat. Padahal dunia adalah tempat persinggahan sementara. Dunia ini ada awalnya dan ada akhirnya, sedangkan akhirat ada awalnya dan tidak ada akhirnya alias kekal abadi selama-lamanya. Di akhirat kelak hanya ada 2 kampung yakni surga dan neraka, dan kedua kampung tersebut kita akan hidup selama-lamanya.
Tidak mau menuntut ilmu agama.
Menuntut ilmu agama sangat penting dan hukumnya wajib. Dengan menuntut ilmu agama kita akan dapat membedakan mana yang halal dan haram. Menuntut ilmu agama akan membuat seorang hamba akan menimbulkan rasa taqwa kepada Rabbnya dan merindukan kampung akhirat. Ketika panggilan adzan berkumandang mereka akan bersegera untuk menunaikannya karena mereka sudah tahu akan keutamaannya. Itu berkat dari menuntut ilmu agama.